Sebaliknya, mereka adalah kelompok potensial yang dapat memengaruhi kelompok pemilih lain.
Pemilih yang memiliki telepon/cellphone merupakan indikasi kelompok pemilih kritis.
Baca juga: Soal Wacana Duet dengan Prabowo di Pilpres 2024, Ganjar: Sangat Terbuka
Ditekankan bahwa pemilih kritis cenderung punya kesempatan lebih besar untuk mendapat informasi sosial-politik dibanding yang tidak punya telepon/cellphone, dan karena itu kritis dalam menilai berbagai persoalan.
“Jumlah pemilih kritis sekitar 80 persen dari total populasi pemilih, dan cenderung berada di lapisan lebih atas,” jelas Deni mengenai hasil wawancara dengan responden yang dilakukan lewat telepon oleh pewawancara terlatih.
Target populasi survei sendiri warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 80 persen dari total populasi nasional.
Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Dengan teknik RDD sampel sebanyak 831 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.
Margin of error survei diperkirakan ±3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.(*)