News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Kubu Anies Klaim Kalah Finansial Dibanding Ganjar dan Prabowo, Pengamat: Strategi Cari Simpati

Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lucius Karus. Kubu Anies Klaim Kalah Finansial Dibanding Ganjar dan Prabowo, Pengamat: Strategi Cari Simpati

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali sempat mengatakan bahwa capres mereka Anies Baswedan masih kalah jauh soal finansial dan dukungan dibanding capres lainnya.

Ahmad Ali mencontohkan bahwa harta Anies sangat jauh jika dibandingkan dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto yang berencana maju sebagai capres.

Kemudian, Ahmad Ali juga menyinggung soal dukungan Presiden Joko Widodo kepada bakal capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.

Merespons itu, Pengamat Politik Lucius Karus menilai pernyataan Ahmad Ali itu tidak bisa dianggap sebuah fakta.

Menurutnya, itu merupakan strategi Anies untuk meraih simpati agar mendapat dukungan dari parpol yang belum resmi menetapkan capres pada Pilpres 2024.

"Pernyataan dari politisi parpol terkait peluang capres yang diusung parpol mereka belum bisa dianggap sebagai sebuah sikap politik yang jelas. Pernyataan-pernyataan politisi di masa sekarang ini lebih sebagai strategi meraih simpati parpol lain," ujar Lucius kepada wartawan, Kamis (27/4/2023).

Dalam situasi koalisi parpol pengusung yang belum jelas, Lucius menyebut kesiapan dana kampanye pemenangan merupakan sebuah hal yang tidak relevan.

Bahkan, ada kemungkinan pernyataan Anies sebagai sebuah upaya lain agar donatur mau memberi dukungan kepadanya.

"Mereka akan menutup informasi soal pendanaan untuk membuka ruang bagi donatur yang mau mendanai kampanye capres. Begitu juga pengakuan yang cenderung seperti playing victim, juga mungkin dilakukan untuk memancing rasa simpati para donatur," ujarnya.

Sementara itu, Pengamat politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai klaim bahwa logistik Anies lebih kecil dibandingkan dengan Ganjar atau Prabowo merupakan sebuah konsekuensi politik yang harus dijalankan.

"Ini adalah risiko politik ketika Anies atau Partai NasDem dan pendukungnya menjadi penantang dari koalisi yang dibentuk oleh pemerintah. Tetapi ini demokrasi, harus jalan, lawan tanding harus ada," ujar Ujang.

"Calon yang didukung pemerintah ini mesti ada lawannya. Dalam dalam hal ini, Anies dari pihak oposisi. Dalam konteks menjaga demokrasi, ini bagus," pungkasnya.

Sebelumnya, Anies Baswedan menyampaikan pesan kepada relawannya untuk kerja keras karena ada 'lawan' yang besar untuk menang di Pemilu 2024. 

Waketum Partai NasDem Ahmad Ali menganggap wajar Anies menyampaikan hal itu.

“Ya itu kan pernyataan yang disampaikan Mas Anies di kalangan relawan untuk mengikuti kontestasi. Lebih kepada para relawannya ya untuk lebih semangat, lebih giat. Saya pikir itu hal yang wajar saja," kata Ahmad Ali kepada wartawan, Senin (24/4/2023).

Kemudian, Ahmad Ali menyinggung kekuatan lawan Anies Baswedan di 2024, yakni Prabowo dan Ganjar.

Baca juga: Megawati dan Jokowi Bertemu Bahas Ganjar Capres, PDIP: Tunjukan Suatu Koordinasi Bersama di Pilpres

"Kita tidak bisa pungkiri bahwa katakan Pak Prabowo kalau kita lihat LHKPN-nya itu calon presiden paling banyak duit, paling kaya lah. Karena beliau background-nya sebagai pengusaha, keluarga yang memang selama ini exist di dunia usaha. Nah bahwa politik tidak bisa dihindari dengan biaya, ya itu faktornya pasti. Kalau dibandingkan dengan Mas Anies sangat-sangat jauh kan," katanya.

“Begitu pun Mas Ganjar yang kemudian di-support PDIP. Kalau kita lihat sumber daya yang ada di lingkungan katakanlah Pak Jokowi secara terang-terangan memberikan dukungan terhadap Ganjar. Ya itu juga suatu kekuatan dan sumber daya yang tentunya tidak bisa disaingi oleh Anies," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini