TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDIP Darmadi Durianto mengaku geram dengan ulah Tiktokers Bima Yudho Saputro yang menyebut Megawati Soekarnoputri 'janda'.
Menurutnya, perilaku Tiktokers tersebut mencerminkan betapa rendahnya keadaban yang bersangkutan di ruang publik.
"Ruang publik mestinya diisi narasi gagasan dan keadaban oleh generasi muda. Bukan melempar celotehan sampah," tegas Bendahara Megawati Institute itu kepada wartawan, Kamis (28/4/2023).
Darmadi juga mengingatkan agar Bima Yudho Saputro segera meminta maaf kepada Megawati dan PDIP.
"Ibu Mega bukan hanya sekedar ketua umum bagi kami, tapi beliau simbol perjuangan dan guru sekaligus ibu bagi kami. Jadi jika harkat dan martabatnya ada yang usik. Sama saja mengusik harga diri kami sebagai anak didiknya. Sebaiknya anak itu meminta maaf kepada ibu dan PDIP sebagai institusi," ujarnya.
Baca juga: PDIP Beri Kisi-kisi Kriteria Cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024
Darmadi mengatakan, PDIP dan Megawati tidak pernah antikritik pada siapapun.
"Sepanjang kritiknya konstruktif dan berisi gagasan kita tidak masalah. Tapi, kalau kritik sifatnya ad hominem (menyerang pribadi seseorang) itu tidak etis. Jika ingin belajar cara mengkritik yang baik, sebaiknya datang saja ke PDIP biar kami sekolahkan dengan baik," tuturnya.
Diketahui Bima pernah mengkritik soal dibatalkannya status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 beberapa waktu lalu dan menyebut Megawati Janda.
Usai viral lagi, Bima pun menyampaikan klarifikasinya terkait hal itu ke publik, terutama kepada netizen yang menyerangnya di media sosial.
Baca juga: Rencana Bertemu PPP, PDIP Bakal Bicara Pembentukan Kerja Sama Politik Sebelum Bahas Cawapres
"Gue di situ tidak bermaksud untuk menggunakan konotasi janda itu kayak buruk ya," ungkap Bima.
Anak muda asal Lampung itu mengungkapkan kekesalannya karena Piala Dunia U-20 dibatalkan dan bermaksud ingin menyuarakan isi hatinya sendiri.
"Gue pribadi sih gue minta maaf, gue minta maaf banget yang sebesar-besarnya kepada para netizen di Indonesia kalau memang ucapan gue itu menyinggung kalian yang bekerja dengan partai," ucapnya.
"I'm so sorry about that. Video itu tuh udah lama banget gue upload dan digoreng lagi di Twitter dan banyak yang ngehujat gue," tambahnya.