Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku penembakan kantor MUI sempat menulis surat yang ditujukan kepada Ketua MUI.
Dalam surat itu, pelaku yang bernama Mustofa mengaku dirinya wakil nabi.
"Mengenai pernyataan saya selaku wakil nabi saya sudah 4 kali diproses di Lampung, saya tidak dikatan mengada-ada/ merekayasa atau bohong," tulis Mustofa dalam suratnya kepada Ketua MUI.
Sebagai orang yang mengklaim wakil nabi, Mustofa meminta agar Ketua MUI mempersatukan umat Nabi Muhammad.
Apabila permintaan itu ditolak, maka akan mengecewakan Nabi.
"Kalau bapak menolak saya, berarti menolak Nabi yang ingin mempersatukan ummatnya yaitu kita semua. Maka dari itu Bapak Ketua tolong jangan kecewakan Rasul," katanya.
Dia pun mengklaim persatuan tidak akan terjadi seandainya dia tak diakui sebagai wakil nabi.
Bahkan dia mengaku akan dipenggal jika persatuan umat tidak terjadi.
Baca juga: Staf MUI Tidak Luka Parah, Hanya Alami Kulit Lecet Terkena Tembakan Softgun
"Saya yakin duniapun tidak ada pilihan. Kalau tidak menerima saya tidak akan terjadi bersatu, leher saya bisa dipenggal," tulisnya.
Oleh sebab itu, dia meminta agar dapat bertemu Ketua MUI untuk membahas soal persatuan umat tersebut.
"Saya mohon perkenankan saya menghadap Bapak saya ingin bicara secara langsung dan mendengar jawaban bapak secara langsung."
Tak hanya kepada Ketua MUI, surat juga ditujukan kepada Kapolda Metro Jaya.
Surat tersebut diketik dengan judul "Sumpah yang Kedua."