TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) sekaligus Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartato, ke Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5/2023) malam.
Tak hanya Airlangga, Jokowi juga mengundang Ketum partai politik lainnya, seperti Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, Prabowo Subianto; Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri; dan Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Kemudian, Ketum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan; dan Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Mardiono.
Usai pertemuan, Airlangga, Cak Imin, Zulkifli Hasan, Prabowo, dan Mardiono, menampilkan salam kompak di hadapan para awak media.
Baca juga: Ungkap Isi Pertemuan dengan Jokowi, Airlangga: Bahas Capaian Pembangunan dan Tantangan ke Depan
Dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, senyum semringah pun terlihat dari raut wajah kelima Ketum Parpol tersebut.
Sementara, Megawati keluar lebih dulu dari Istana, ia didampingi Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
Dalam kesempatan tersebut, Ketum Golkar menjelaskan acara pertemuan ketum parpol dan Presiden Jokowi ini untuk silaturahmi.
"Jadi silaturahmi halal bihalal, ini ini adalah partai-partai pendukung pemerintah," kata Airlangga, Selasa, dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu (3/5/2023).
Terkait poin pertemuan, Airlangga menyebut, mereka membahas terkait pembangan dan tantangan ke depan.
"Tentu dibahas capaian-capaian pembangunan dan tantangan-tantangan ke depan, nah itu yang dibahas dalam pertemuan tadi," lanjutnya.
Ketika disinggung masalah politik khususnya capres dalam Pemilihan Presiden 2024 mendatang, Airlangga membantahnya.
"Tadi tidak bahas spesifik mengenai itu (koalisi), tapi lebih kepada tantangan-tantangan perekonomian ke depan."
"Kita bicara tentang isu pembangunan, kalau masalah itu (capres-cawapres) itu masing-masing partai," ungkap Airlangga.
Senada dengan Airlangga, Prabowo Subianto, mengatakan pertemuan Presiden Jokowi dengan para petinggi partai tidak membahas politik secara spesifik.