10. Sujud kedua dengan membaca tasbih.
11. Bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama.
Setelah membaca al-Fatihah ketiga, lebih sempurna membaca sekira seratus lima puluh ayat, seperti surat An-Nisa.
Setelah al-Fatihah keempat, membaca sekira seratus ayat, seperti surat al-Maidah.
12. Tahiyat akhir lalu salam.
13. Setelah itu imam/Khotib menyampaikan khutbah sebanyak dua khutbah dengan tausiyah agar pada saat gerhana jamaah banyak beristighfar, bertakbir, semakin bertakwa kepada Allah SWT, bertaubat dan bersedekah.
Baca juga: Bacaan Niat Sholat Gerhana Bulan atau Sholat Kusuf, Beserta Tata Caranya
Berikut hukum mengerjakan salat gerhana bulan, mengutip dari laman resmi Majelis Ulama Indonesia.
Hukum Shalat Gerhana Bulan
Dalam bahasa Arab, gerhana bulan disebut Khusuf al-Qamar.
Para ulama fikih bersepakat bahwa hukum mendirikan shalat khusuf atau Salat Gerhana Bulan adalah sunnah muakkadah.
Hal ini berdasarkan dalil dari ayat al-Quran dan Hadis Rasulullah SAW.
(Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu, Daarul Fikr, juz 2, hal. 1422)
Yaitu firman Allah SWT:
وَمِنْ اٰيٰتِهِ الَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُۗ لَا تَسْجُدُوْا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوْا لِلّٰهِ الَّذِيْ خَلَقَهُنَّ اِنْ كُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ