Bibit siklon ini bergerak perlahan ke arah Barat Laut dengan potensi menjadi siklon dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori Rendah.
Sistem ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang di Kalimantan Utara dan dari Papua hingga Papua Barat yang mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut di sekitar sistem bibit siklon tersebut.
Daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau memanjang dari Selat Malaka hingga Aceh, dari bengkulu hingga Sumatera Barat, di Selat Karimata, dari Jawa Tengah hingga Jawa Barat, di Kalimantan Selatan, di Sulawesi bag tengah, dan di Laut Banda serta daerah pertemuan angin (konfluensi) di perairan utara Aceh dan di Laut Sulawesi.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerh konvergensi/konfluensi tersebut.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)