Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak menjawab sepatah kata pun saat ditanya mengenai kritikan bakal calon presiden dari Partai NasDem Anies Baswedan mengenai program subsidi kendaraan listrik dari pemerintah.
Usai menghadiri acara Musyawarah Rakyat (Musra) yang digelar relawan pendukungnya di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023), Jokowi hanya diam menyimak pertanyaan wartawan.
Tidak lama berselang, Kepala Negara dua periode tersebut, tersenyum sambil mengkat kedua tangannya.
Jokowi yang mengenakan kaos putih lengan panjang lalu berjalan meninggalkan awak media dan tidak mengeluarkan sepatah kata pun meskipun pertanyaan serupa kembali diajukan.
Sebelumnya Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan mengkritik kebijakan subsidi mobil listrik.
Dikatakan Anies, solusi untuk menghadapi tantangan lingkungan bukan dengan cara memberi subsidi mobil listrik.
Baca juga: Relawan Perubahan Bela Anies Soal Kritik Subsidi Kendaraan Listrik: Memang Salah Sasaran
Hal itu dikatakan Anies dalam pidato politik bertema 'Meluruskan Jalan, Menghadirkan Keadilan' di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (7/5/2023).
"Soal polusi udara bukanlah terletak di dalam subsidi untuk mobil listrik yang pemilik-pemilik mobil listriknya adalah mereka-mereka yang tidak membutuhkan subsidi," kata Anies.
Lagi pula, kata Anies, penggunaan kendaraan listrik akan lebih baik jika berfokus pada kendaraan umum berbasis listrik.
"Kalau kita hitung apalagi ini contoh ketika sampai pada mobil listrik, emisi karbon mobil listrik perkapita perkilometer sesungguhnya lebih tinggi daripada emisi karbon bus berbahan bakar minyak," ucapnya.
Baca juga: Kritik Mobil Listrik Anies Baswedan Dianggap Tepat, Jubir PKS: Langkah Sehat dalam Berpolitik
"Emisi perkilometer perkapita untuk mobil listrik dibandingkan dengan bus berbasis BBM. Kenapa itu bisa terjadi? Karena bus memuat orang banyak sementara mobil memuat orang sedikit," imbuhnya.
Selain itu dengan pengalaman Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, kendaraan pribadi listrik justru menambah kemacetan lantaran tidak menggantikan mobil berbasis bahan bakar fosil.
"Kendaraan pribadi berbasis listrik dia tidak akan menggantikan mobil yang ada di garasinya, dia akan menambah mobil di jalanan, menambah kemacetan di jalanan," pungkasnya.