Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 229 perguruan tinggi dari total 245 perguruan tinggi pelaksana, menandatangani perjanjian kerja sama pelaksanaan Program Praktisi Mengajar Angkatan 2 Tahun 2023.
Direktur Sumber Daya Kemendikbudristek Mohammad Sofwan Effendi mengatakan kerja sama ini untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan program Praktisi Mengajar.
Baca juga: Perkuat Kerjasama Pendidikan, 21 Kampus Indonesia Teken MoU dengan Perguruan Tinggi China
"Langkah ini agar pelaksanaan Program Praktisi Mengajar Angkatan 2 tahun 2023 bisa benar-benar memenuhi harapan yang sudah kita targetkan bersama," tutur Sofwan melalui keterangan tertulis, Rabu (17/5/2023).
Sementara itu, Kepala Program Praktisi Mengajar, Gamaliel Waney, mengungkapkan pelaksanaan Program Praktisi Mengajar Angkatan 1 Tahun 2022 lalu menghasilkan lebih dari 4.500 mata kuliah kolaborasi.
Perkuliahan ini melibatkan ribuan praktisi di lebih dari 250 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
"Pelaksanaan angkatan kedua tahun 2023, terdapat peningkatan yang signifikan baik dari jumlah mata kuliah kolaborasi maupun jumlah praktisi," katanya.
Sebanyak 4.738 praktisi akan hadir di kelas kelas perkuliahan dengan 7.935 mata kuliah kolaborasi yang akan dilaksanakan.
Baca juga: Program Kepemimpinan Berbasis Beasiswa Dorong Serapan Tenaga Kerja Lulusan Perguruan Tinggi
Angka ini meningkat signifikan di mana tahun lalu terdapat 4.046 praktisi yang terlibat dan 4.966 mata kuliah kolaborasi.
Praktisi Mengajar adalah Program yang diinisiasi oleh Kemendikbudristek agar lulusan perguruan tinggi lebih siap untuk masuk ke dunia kerja.
Program ini mendorong kolaborasi aktif dosen dengan praktisi ahli agar tercipta pertukaran ilmu dan keahlian.
Baca juga: Karyawan TU Perguruan Tinggi di Kota Padang Ditemukan Tewas
Dalam program ini, mata kuliah dirancang dan dikelola secara bersama atau secara kolaboratif antara dosen dengan praktisi.