TRIBUNNEWS.COM - Simak alasan bubarnya Boedi Oetomo, pelopor organisasi nasional yang hari lahirnya diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Boedi Oetomo adalah sebuah organisasi kepemudaan yang berdiri pada tanggal 20 Mei 1908 di Jakarta.
Organisasi Boedi Oetomo didirikan oleh dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA yang terinspirasi dari gagasan dr. Wahidin Soedirohusodo.
Menurut dr. Wahidin, jika suatu bangsa sudah cerdas, maka akan banyak wawasan yang timbul sehingga bangsa Indonesia tidak akan mudah diadu domba dan diatur oleh pihak penjajah.
Hal inilah yang menjadi dasar untuk melanjutkan misi dan keinginan yang sama.
Namun, Boedi Oetomo dibubarkan pada tahun 1935 karena beberapa alasan.
Baca juga: Tema Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2023, Lengkap dengan Link Logonya
Penyebab Boedi Oetomo dibubarkan
Sejak tahun 1930, Boedi Oetomo membuka keanggotaannya untuk semua bangsa Indonesia.
Dalam bidang politik, Boedi Oetomo memiliki cita-cita untuk mewujudkan Indonesia merdeka.
Sehingga, Boedi Oetomo telah berkembang menjadi sebuah organisasi dengan sifat dan tujuan nasionalisme.
Berikut ini beberapa penyebab bubarnya Boedi Oetomo, dikutip dari buku Modul Pembelajaran XIII Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan Kelas XII Semester Ganjil 2020/2021.
Baca juga: Twibbon Kartu Ucapan Hari Kebangkitan Nasional 2023, Beserta Cara Buat dan Bagikan ke Medsos
1. Kebijakan politik Belanda
Pada dekade ketiga di abad 20, kondisi sosio-politik makin matang.
Boedi Oetomo mulai mencari orientasi politik yang mantap dan mencari massa yang lebih luas.