TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar memberikan respon terkait isu dirinya menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) dari calon presiden (capres) yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo.
Nasaruddin secara gamblang menyatakan belum menolak, pun belum menerima tawaran tersebut.
Ia tegas menyatakan dirinya harus menunggu jawaban dan petunjuk dari Allah SWT sebelum membuat keputusan.
"Kalau saya biasa ngambil keputusan yang penting istikharah dulu."
"Saya belum istikharah."
"Tergantung bagaimana hasil istikharahnya," katanya kepada awak media saat ditemui di kawasan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Jumat (19/5/2023).
Meski begitu, Nasaruddin sendiri mengaku hingga saat ini tidak mendukung pihak manapun yang mengusung bakal calon presiden.
Ia sendiri menyebutkan saat ini sedang menikmati segala kegiatannya mengurus umat Islam dalam posisinya sebagian Imam Besar.
"Wah itu enggak, saya kira kami tidak pernah dukung apapun. Kami lebih enjoy mengurus umat," tegasnya.
"Saya lebih enjoy mengabdikan diri untuk ketenangan, kesejukan kualitas bangsa ke depan," ia menambahkan.
Ia pun dengan terbuka mengatakan menerima undangan dari siapapun untuk bersilaturahmi.
Termasuk partai politik (parpol) yang mengusung bakal capres.
"Ya saya pelayan umat, siapapun yang mengundang."
"Saya sering diajak juga ceramah di tempat ibadah lain, apalagi masjid."
"Ya kan bagi seorang pimpinan agama wajib melayani umat tidak boleh menolak," tegasnya.
Nama Nasaruddin Umar sendiri beberapa waktu lalu sempat muncul sebagai salah satu tokoh yang disebut bakal menjadi bakal cawapres Ganjar.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut paling tidak ada 10 nama tokoh yang menjadi kandidat pendamping Ganjar.(Tribunnews.com, Mario Christian Sumampow)