TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) bersama Direktorat Jenderal (Ditjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI) menggelar Manasik Akbar yang diikuti hampir 165.000 calon jemaah haji Indonesia.
Acara manasik akbar dengan peserta terbanyak dan akan diselenggarakan secara hybrid tersebut dilakukan dalam rangka menjelang keberangkatan Jemaah Haji Indonesia 1444 Hijriah (H)/2023 Masehi.
Adapun kegiatan ini menjadi salah satu upaya BSI dan Kemenag untuk memberikan pemahaman dan pembekalan kepada setiap calon jemaah haji tentang tujuan utama keberangkatan mereka ke tanah suci.
Direktur Sales dan Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan, sebanyak 165.000 peserta yang mengikuti Manasik Akbar ini berasal dari jemaah haji reguler 1444 H yang berangkat di tahun 2023.
“Kami berharap lewat Manasik Akbar ini dapat memberikan pemahaman atas pentingnya menjaga makna kemabruran Haji. Dengan demikian dapat memberikan pengaruh yang positif bagi kehidupan dan aktivitas sehari-hari bagi calon jemaah haji nantinya,” ungkap Anton, dikutip dari keterangan persnya, Sabtu (20/5/2023).
“Kami melaporkan bahwa ada 81 persen jemaah haji yang berangkat tahun ini dan telah melunasi melalui BSI yang keberangkatannya tersebar di 14 embarkasi haji di Indonesia,” tambah Anton.
Untuk diketahui, pembukaan Manasik Akbar ini juga dihadiri oleh Direktur Pengelolaan Dana Haji dan Sistem Informasi Haji Terpadu Ditjen PHU Kemenag Jaja Jaelani.
Tercatat, total jamaah haji reguler BSI yang berangkat tahun 2023 diketahui lebih dari 165.000 jemaah haji dari total jemaah haji Indonesia, yakni sebesar 203.320, dengan persentase tertinggi di embarkasi Solo sebesar 17,7 persen.
Selanjutnya ada embarkasi Surabaya sebesar 16 persen dan sisanya tersebar di kota-kota seluruh Indonesia.
Anton menjelaskan, BSI terus berkomitmen untuk menjadi sahabat finansial, sosial, dan spiritual bagi masyarakat Indonesia.
Sebab, menurutnya, haji dan umrah adalah salah satu fokus BSI dalam mengembangkan ekosistem Islam. Ibadah Haji ini menjadi ciri khas dan amanah bagi BSI untuk memberikan layanan prima bagi seluruh jamaah.
“Alhamdulillah seluruh proses pelunasan biaya haji sudah selesai 100 persen. Terima kasih kepada seluruh nasabah BSI atas kepercayaannya dan dukungan dari berbagai pihak. Kami siap bekerja sama dengan Kemenag guna mendukung peningkatan layanan ibadah haji,” jelasnya.
Pada musim keberangkatan haji tahun 2023, lanjut Anton, BSI hadir lebih dekat dengan calon jemaah. Dalam hal ini, BSI ditunjuk oleh Kantor Wilayah Kemenag Provinsi untuk dapat menyediakan dan mendistribusikan living cost dalam bentuk mata uang IDR kepada jemaah haji.
“Selain itu, BSI akan membuka gerai layanan secara offline di 14 titik embarkasi keberangkatan haji, dimana calon jemaah haji dapat menukarkan mata uang Riyal (SAR) dan BSI menyediakan uang SAR dengan pecahan kecil dalam bentuk paket, yakni 1 paket = SAR 250,” tuturnya.
Tak hanya itu, kata Anton, BSI juga membuka layanan Kartu BSI Debit Haji berlogo VISA yang dapat digunakan jamaah selama di tanah suci untuk kebutuhan transaksi penarikan uang tunai di ATM berlogo VISA maupun kebutuhan berbelanja di merchant yang berlogo VISA.
“Terdapat juga BSI Mobile yang dapat digunakan untuk transaksi dimanapun dan kapanpun dengan call centre 14040 yang siap melayani nasabah,” katanya.
Ia mengatakan, pada musim haji 2024, BSI akan memperkuat layanannya dengan menghadirkan Kartu BSI Debit Mabrur pada kuartal III/2023 mendatang. Adapun Kartu BSI Debit Mabrur ini merupakan re-branding dari Kartu BSI Debit Haji Indonesia yang telah ada sekarang.
Sebagai informasi, Kartu BSI Debit Mabrur adalah kartu debit sekaligus kartu ATM yang dapat digunakan oleh para jamaah untuk bertransaksi di dalam maupun luar negeri, khususnya pada saat menjalankan ibadah haji dan umrah.
“Kami berharap melalui Manasik Akbar ini, calon jamaah haji dapat memanfaatkan produk, fasilitas, dan program apa saja yang diberikan oleh BSI dalam rangka mendukung pelaksanaan haji tahun 1444 H/2023,” tutupnya.