News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konser Coldplay di Jakarta

Tolak Konser Coldplay Karena LGBT, MUI Sarankan Perbanyak Konser Musik yang Mengandung Edukasi

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Grup band asal Inggris, Coldplay.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Penolakan konser Coldplay di Indonesia  kembali datang dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Seni Budaya dan Peradaban Islam, KH Jeje Zaenudin.

Sama seperti wakil ketua MUI Anwar Abbas, ia menolak konser band asal Inggris karena Coldplat grup musk asal Inggris itu ikut mendukung lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

"Seharusnya konser dan kegiatan apapun yang bertentangan dengan nilai -nilai luhur dan falsafah hidup yang dianut bangsa Indonesia harus ditolak. Gaya hidup dan kampanye LGBT jelas bertentangan dengan falsafah, konstitusi, dan budaya bangsa," kata Kyai Jeje dalam keterangannya, Sabtu (20/3/2023).

Baca juga: 3 Fakta Malaysia Juga Heboh Konser Coldplay, Partai Islam Menolak hingga Calo Tiket Gentayangan

Pimpinan Pesantren An-Nahla Al-Islamiy ini pun meminta promotor sebelum memutuskan mengundang untuk mempertimbangkan secara matang.

Apakah grup musik, figur-figur para pemain seni, dan sebagainya yang akan diundang itu memiliki track record yang berpotensi kontroversial secara moral jika ditampilkan di masyarakat atau tidak.

"Opini umum dan kemasalahatan bersama harus jadi pertimbangan utama selain faktor lainnya," terang dia.

Jeje Zaenudin melanjutkan jika mendapat ijin maka harus mampu menjamin konser tersebut tidak membawakan konten konten dan simbol-simbol LGBT.

"Dan jika ternyata dalam pelaksanaannya komitmen itu dilanggar, apa jaminan sanksinya?" tutur Ketua STAIPI Jakarta ini.

Ia berharap perbanyaklah konser yang mengandung nilai edukasi dan motivasi positif bagi generasi muda bangsa.

"Jadi bukan sekedar mempertimbangkan hobi dan mengikuti trend kesenangan hedonis kalangan tertentu saja," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini