TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terbaru dari simulasi tiga capres potensial di Pilpres 2024 mendatang.
Dari hasil survei yang dilakukan kepada tiga capres potensial yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Nama Ganjar Pranowo urutan ketiga atau paling bawah pada isu strong leader yang diyakini bisa tumbuhkan ekonomi.
Adapun survei LSI Denny JA tersebut telah dilakukan pada 3 - 14 Mei dengan melibatkan 1.200 responden dengan metode teknik pengumpulan data tatap muka.
"Mengapa Ganjar menjadi nomor tiga, tetapi Prabowo semakin menjulang untuk isu strong leader yang tumbuhkan ekonomi? Argumen yang muncul dalam riset kualitatif mengemuka beberapa hal," kata Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, pada paparannya di Kantor LSI, Jakarta Timur, Senin (29/5/2023).
Pertama kata Ardian yakni petugas partai versus ketua umum partai. Istilah petugas partai melemahkan figur Ganjar dihadapan Prabowo yang merupakan pendiri dan ketua umum partai.
"Petugas partai tidak mengesankan strong leader, pemimpin yang mandiri, pengendali partai, apalagi pengendali pemerintah atau elit negara," jelasnya.
Kedua kata Ardian rekam jejak kepemimpinan Ganjar di Jawa Tengah. Jika memimpin satu provinsi saja, Jawa Tengah, Ganjar dinilai gagal soal isu kemiskinan.
"Ketiga, rekam jejak dibandingkan dengan capres lain, Prabowo terkesan pemimpin yang diterima di spektrum politik yang lebih luas, untuk kuat memulai kebangkitan ekonomi," tegasnya.
Menurut Ardian jika Ganjar di garis Nasionalis, Anies di kubu politik Islam, Prabowo berada di poros tengah. Posisi politik tersebut memudahkan Prabowo membangun kerjasama dengan spektrum politik yang lebih luas.
"Keempat, rekam jejak cita-cita Prabowo soal ekonomi Indonesia menjadi macan asia sudah dikenal luas sejak pilpres 2014, 9 tahun yang lalu," kata Ardian.
Baca juga: Survei LSI: Prabowo Subianto Diyakini Bisa Tumbuhkan Ekonomi Dibandingkan Anies dan Ganjar
"Prabowo dianggap sudah lebih lama dan intens tenggelam dalam cita cita membangkitkan ekonomi Indonesia untuk lebih menonjol di tingkat dunia," sambungnya.
Kelima menurut Ardian rekam jejak sejak pilpres sebelumnya (2014), prabowo sudah dikenal mempopulerkan mengangkat ekonomi rakyat.
"Jenis ekonomi yang mewarnai pemikiran Prabowo dikenal lebih berwarna kerakyatan, ekonomi yang banyak perhatian kepada mereka yang tertinggal. Keenam, rekam jejak ekonomi Anies di Jakarta belum diketahui secara luas oleh pemilih Indonesia. Ini yang membuat Anies Baswedan belum menonjol soal ekonomi," tutupnya.