1. Ketuhanan. Dalam menyusun dan melaksanakan kebijakan, kita harus melihat dari aspek spiritualitas yang selaras dengan budaya bangsa Indonesia. Misalnya, Kemendikbudristek berkomitmen untuk menjamin hak-hak seluruh peserta didik untuk mendapatkan pendidikan agama/spiritualitas yang selaras dengan keimanannya, termasuk memberikan hak-hak pendidikan spiritualitas bagi penghayat kepercayaan. Kita juga bertugas dalam menjaga, memelihara, dan meneruskan warisan kebudayaan yang di dalamnya sarat dengan makna ketuhanan yang lekat dengan kehidupan masyarakat kini dan lampau.
2. Kemanusiaan. Kita harus mengangkat derajat manusia dan mengutamakan harkatmartabat manusia dalam kebijakan dan pelaksanaan program-program negara. Dalam hal ini, Kemendikbudristek telah membuka akses pendidikan sebesar-besarnya agar masyarakat Indonesia bisa mendapatkan pendidikan terbaik, termasuk bagi masyarakat tidak mampu melalui berbagai bentuk kebijakan dan bantuan sosial. Kemendikbudristek juga membuka kesempatan bagi para pengungsi dan warga negara asing yang tinggal di Indonesia untuk bersekolah, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
3. Kebinekaan. Indonesia mencakup seluruh pulau dan suku bangsa, perlu melihat kemajemukan tersebut sebagai satu kesatuan. Kemendikbudristek menyusun Kurikulum Merdeka untuk membuat pembelajaran lebih relevan dengan lingkungan sekitar. Selain itu, Kemendikbudristek juga berupaya untuk mendorong interaksi dari Sabang sampai Merauke dengan berbagai program pendidikan dan kebudayaan. Kemendikbudristek juga berupaya membuat lingkungan kerja, sekolah, dan masyarakat agar menjunjung rasa saling menghormati dengan segala keanekaragaman yang ada.
4. Demokrasi. Indonesia perlu membekali anak-anak kita untuk mampu berinteraksi, bersuara, dan berpendapat untuk mengemukakan pemikirannya. Selaras dengan nilai demokrasi, pendidikan Indonesia juga ditransformasikan sedemikian rupa untuk mengurangi pembelajaran satu arah dan meningkatkan diskusi dalam pembelajaran.
5. Keadilan sosial. Negara harus memperlakukan siapa pun secara setara, tanpa pandang bulu, termasuk memastikan akses pendidikan yang inklusif gender dan difabel. Kemendikbudristek juga turut berupaya dalam membuka kesempatan bersekolah yang setara bagi siapa saja, terlepas dari latar belakang sosial-ekonomi melalui kebijakan bantuan sosial dan program-program afirmasi lainnya. Ibu/Bapak yang saya hormati,
Selain program dan kebijakan, Kemendikbudristek juga menyusun “Profil Pelajar Pancasila” yang menjadi perwujudan pelajar Indonesia sebagai pembelajar sepanjang hayat. Profil Pelajar Pancasila tersebut mengandung ciri utama, yakni:
i. beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia,
ii. berkebinekaan global,
iii. bergotong royong,
iv. mandiri,
v. bernalar kritis, dan
vi. kreatif.
Ibu/Bapak yang saya hormati,
Kemendikbudristek telah melahirkan 24 Episode Merdeka Belajar dan transformasi lainnya. Seluruh upaya tersebut selaras dengan Visi Indonesia Maju dan amanat Presiden Republik Indonesia yang mendapatkan mandat dari rakyat melalui proses demokrasi.
Baca juga: 40 Link Twibbon Hari Lahir Pancasila 2023, Beserta Cara Buatnya
Banyak terobosan dan capaian yang telah kita raih, namun kita menyadari bahwa perjalanan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa masih panjang. Masih banyak ruang-ruang perbaikan yang dibutuhkan untuk memberikan layanan pendidikan dan kebudayaan dengan sebaik-baiknya. Anak-anak membutuhkan upaya terbaik kita semua agar mampu menyongsong masa depan yang mungkin tidak akan pernah kita lihat.
Ibu/Bapak yang saya hormati,
Kita adalah penyelenggara negara yang merupakan lini terdepan dalam menjaga nilai-nilai Pancasila, khususnya dalam urusan pemerintahan di bidang pendidikan dan kebudayaan.
Mari kita ber-Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global.
Selamat Hari Lahir Pancasila!
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera, Om santi santi santi om,
Namo budaya, Salam kebajikan,
Rahayu
2. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om Swastiastu,
Namo buddhaya,
Salam Kebajikan,
Rahayu