Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto merespon kabar dari media asing yang menyebutkan partainya mengalami keretakan.
Diketahui media internasional menyorot hubungan Megawati dengan Presiden Jokowi belakangan ini. Surat kabar Singapura, The Straits Times menyebut hubungan Megawati dan Jokowi retak dan memburuk.
Baca juga: Hasto Sebut Jumat Pekan Depan Ada Parpol yang akan Bergabung Dukung Ganjar di Pilpres 2024
"Kalau media itu berdasarkan narasumber, tapi narsumnya itu enggak disebut namanya. Sehingga narasumber yang enggak disebut namanya itu kepentingan politik tertentu, pasti itu dari orang perorang, dan memang punya kepentingan politik tersendiri," kata Hasto usai acara konsolidasi PDIP DKI Jakarta di kawasan GBK, Jakarta, Minggu (4/6/2023).
Hasto menyebutkan dalam praktiknya selama ini hubungan Presiden Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sangat baik.
"Tetapi di dalam praktiknya selama ini hubungannya sangat baik. Bahkan Presiden Jokowi berulang kali menyampaikan hubungannya dengan Ibu Mega itu sudah seperti seorang ibu dan anak," lanjutnya.
Baca juga: 44 Hari Ganjar Ditetapkan Sebagai Capres, Sekjen PDIP: Hasilnya Sangat Positif
Hasto melanjutkan bahwa Gibran dan Bobby semuanya juga merasa nyaman dengan PDIP.
"Kami all out misalnya terkait dengan berbagai persoalan pemerintahan yang berdiri di depan, dalam membela Presiden Jokowi, Ma'aruf Amin. Itu adalah PDIP perjuangan," tutupnya.
Diketahui media internasional menyorot hubungan Megawati dengan Presiden Jokowi belakangan ini.
Surat kabar Singapura, The Straits Times menyebut hubungan Megawati dan Jokowi retak dan memburuk.
Isu keretakan hubungan ini diberitakan karena deklarasi capres Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo oleh PDIP pada (21/4/2023).
Baca juga: Ganjar Pranowo: Minggu Depan akan Ada Partai yang Datang ke DPP PDIP
Politisi senior PDIP yang menolak disebutkan namanya menyampaikan kepada The Straits Times bahwa Jokowi sangat kecewa karena hampir tidak dilibatkan oleh Megawati dalam keputusan pemilihan Ganjar sebagai capres.
Bahkan Jokowi disebut sangat terkejut dan tak menyangka dengan deklarasi itu.
Bahkan Jokowi disebut merasa dongkol karena dua nama yang disodorkannya sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi Ganjar ditanggapi secara dingin oleh Megawati.