Bahkan, aroma tak sedap tampak tercium saat memasuki sejumlah toilet di gedung DPD RI.
Selain itu, dua dari tiga urinoir yang tersedia di setiap toilet juga mengalami kerusakan pada bagian sensor penyiram otomatis.
Sehingga, para pengguna harus menyediakan botol kemasan bekas air mineral atau gayung untuk menyiramnya.
Di beberapa toilet di gedung DPD RI, tembok yang berada tepat di bawah urinoir tampak lembab diduga mengalami rembes.
Baca juga: Pria di China Dipecat karena Habiskan Waktu hingga 6 Jam Sehari untuk Pergi ke Toilet
Penjelasan DPD
Kepala Biro Umum Setjen DPD RI Empi Muslion membenarkan anggaran Rp 4,8 miliar untuk renovasi toilet gedung DPD RI.
"(Anggaran) ini hanya baru gedung A, kami nanti mau ajukan lagi untuk gedung B."
"Secara interior mungkin masih bisa dipertahankan. Cuma masalah terbesar itu ada di plumbing dan jaringan airnya itu, paralon itu kan di dalam (tembok) semua. Jadi mau enggak mau harus dibongkar. Karena banyak keluhan dari anggota," kata Empi, Jumat (9/6/2023).
Sementara itu, Sekjen DPD RI Rahman Hadi mengatakan anggaran renovasi toilet itu sudah disetujui sejak tahun lalu.
"Tadi ada isu di media ada Rp14 miliar untuk perbaikan ruang anggota, itu sudah dibahas di tahun lalu di ruang ini juga sempat pertanyaan dari Komisi III dan kemudian mendapat persetujuan," kata Rahman.
Baca juga: PPIH Tambah 10 Toilet untuk Jemaah Haji Indonesia pada Setiap Maktab di Arafah
Renovasi ini, kata Rahman, wajar karena ruangan anggota DPD belum pernah direnovasi sejak pertama kali gedung tersebut dioperasikan pada 2004.
Padahal, rencana renovasi itu pernah ingin dimulai pada 2019 saat renovasi ruang anggota DPR, namun, usulan itu ditunda karena alasan pandemi Covid-19.
Usulan itu lalu kembali bergulir pada 2022, sehingga pengerjaannya dimulai pada tahun ini.
Rahman merinci anggaran Rp 14,4 miliar dipakai untuk merenovasi ruang 34 sekretariat provinsi dan 136 ruang kerja anggota DPD RI.