News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anggaran Renovasi Rp4,8 Miliar, Begini Kondisi Urinoir Toilet di Gedung DPD RI

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Urinoir di salah satu toilet gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di Kompleks Parlemen, Senayan.

Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Publik baru-baru ini dihebohkan dengan anggaran renovasi toilet gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, yang memakan biaya senilai Rp4,8 Miliar.

Pantauan Tribunnews.com, di lokasi, Gedung DPD RI terbagi menjadi dua, yakni gedung A dan B.

Dalam setiap gedung terdapat empat lantai, yang masing-masingnya tersedia 4 toilet.

Yakni, dua toilet pria dan dua toilet wanita.

Berdasarkan hasil amatan langsung di beberapa toilet yang tersedia, bagian interior tampak tak menunjukkan kerusakan parah.

Namun, saat ditelisik lebih lanjut, hampir semua toilet mengalami kerusakan di saluran air dan saluran pembuangan.

Sebab, aroma tak sedap tampak tercium saat memasuki sejumlah toilet di gedung DPD RI.

Selain karena tersumbatnya saluran pembuangan. Dua dari tiga urinoir yang tersedia di setiap toilet juga mengalami kerusakan pada bagian sensor penyiram otomatis.

Sehingga, para anggota DPD RI dan tamu yang menggunakan toilet harus menyediakan botol kemasan bekas air mineral atau gayung untuk menyiram kotorannya.

Dalam beberapa toilet di gedung DPD RI, tembok yang berada tepat di bawah urinoir tampak lembab. Bahkan, basah karena air seni ataupun air bersih untuk menyiram mengalami rembes.

Sementara itu, Kepala Biro Umum Setjen DPD RI Empi Muslion membenarkan anggaran Rp4,8 Miliar untuk renovasi toilet gedung DPD RI.

"(Anggaran) ini hanya baru gedung A, kami nanti mau ajukan lagi untuk gedung B," kata Empi, saat ditemui di gedung DPD RI, Jumat (9/6/2023).

"Secara interior mungkin masih bisa dipertahankan. Cuma masalah terbesar itu ada di plumbing dan jaringan airnya itu, paralon itu kan di dalam (tembok) semua. Jadi mau enggak mau harus dibongkar. Karena banyak keluhan dari anggota," ungkapnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini