Sidang tersebut juga diwarnai interupsi dari kubu Haris dan Fatia.
Dalam perkara ini Luhut mengaku pernah meminta berdamai dengan terdakwa Haris Azhar terkait dugaan pencemaran nama baik.
Tak hanya itu, Luhut juga memerintahkan anak buah beserta kuasa hukumnya untuk menghubungi Haris agar meminta maaf.
Dirinya juga mengatakan Haris Azhar pernah mendatangi rumahnya beberapa kali untuk upaya damai terkait kasus ini.
"Dia beberapa kali ke rumah saya juga dan kantor saya. Saya ingin supaya ini diselesaikan baik-baik dan saya minta waktu itu kepada anak buah saya untuk kontak dia (Haris Azhar)," katanya dikutip dari YouTube Kompas TV.
"Dan saya juga meminta lawyer saya, saudara Juniver minta dia (Haris Azhar) untuk meminta maaf," imbuhnya.
Luhut mengatakan, kesempatan yang diberikan tersebut tidak digunakan oleh terdakwa.
Luhut Sakit Hati Disebut Lord dan Penjahat
Dalam kesaksiannya pada sidang Kamis lalu, Luhut mengaku kesal akan tuduhan Haris dan Fatia yang dialamatkan kepadanya dalam video itu.
"Saya disebut lord dan penjahat, itu menurut saya merupakan kata-kata yang sangat menyakitkan," kata Luhut, Kamis, dikutip dari YouTube KompasTV.
"Saya jengkel sekali karena saya dituduh sebagai punya bisnis di Papua yang saya tidak pernah melakukan itu," ucapnya.
Luhut juga mengatakan, tuduhan penjahat yang disampaikan terdakwa Haris Azhar dan Fatia membuat dirinya merugi secara moral.
Luhut menyebut tuduhan itu khawatir akan berpengaruh ke anak cucunya.
(Tribunnews.com/Milani Resti)