Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Megawati Soekarnoputri menceritakan tradisi menyekar ke makam pahlawan yang ditanamkan di keluarganya.
Menurut Megawati, hal itu bagian dari mengingatkan pentingnya anak muda mengenal sejarahnya.
Sehingga, sudah menjadi kebiasaan Megawati kerap mengajak cucu-cucunya untuk nyekar di makam pahlawan tanpa nama.
Hal tersebut diungkapkan Megawati saat memberikan sambutan dalam acara penandatanganan antara BRIN dan TVRI tentang 'Indonesia Raya Jelajah Sains' di Gedung TVRI di Jakarta, Senin (12/6/2024).
“Anak saya, cucu saya, kalau kami menyekar, saya selalu menyediakan tradisi menyekar kami suruh bawa keranjang yang bukan untuk keluarga yang kita sekar, bapak saya atau ibu saya. Saya suruh nyari (makam pahlawan tanpa nama) di taman makam pahlawan,” kata Megawati.
Baca juga: Cerita Megawati Soal Perjuangan Bung Karno Bangun TVRI: Semangat Juang Cerdaskan Bangsa
Menurut Megawati, TVRI pun perlu mengedukasi hal tersebut kepada masyarakat, khususnya generasi muda.
Sehingga, dengan harapan generasi bangsa tak melupakan perjuangan para pahlawan.
Terlebih, kegiatan itu bisa menjadi cara untuk menanamkan rasa nasionalisme kepada generasi muda.
“Tolong TVRI ambilkan itu, terus ada mati yang tidak ada nama anonim. Why? Karena saya mau cerita pada mereka, anak-anak, cucu-cucu saya. Ini kalau kami menyekar sudah tahu mereka jadi apa? Karena mereka ini berjuang tanpa nama, mereka tidak diketahui namanya, tetapi karena semangat juang untuk merdeka, mereka rela meninggal,” ungkap Megawati.
Baca juga: Luncurkan Kapal Rumah Sakit Terapung, Megawati Beri Nama Laksamana Malahayati Karena Bangga
Megawati menambahkan pahlawan tanpa nama itu rela jasadnya tidak diketahui orang.
Atas peristiwa itu, Presiden Kelima RI itu menyesalkan apabila ada warga negara yang sombong mengenai sejarah bangsa dan ideologi yang sudah diperjuangkan.
Terutama, kepada mereka yang tidak setuju Pancasila dan memperdebatkan NKRI.
Megawati bahkan menantang orang-orang tersebut berhadapan dengannya.
“Cobalah kamu pikir, ngomong sama dirimu, who am i, siapa kamu, siapa saya, apa baktimu pada negeri ini biar secuil gini. Tetapi dengan semangat, barang itu jadi. Tetapi kalau hanya rutinitas, sedih saya kalau melihat beberapa ditayangkan di TV mengenai masalah hukum gitu. Orang ini tak tahu diri. Anak-anak kalian, kalau tidak diajari, terus kalian mau jadikan anak-anak kalian apa?” kata Megawati.