Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Megawati Soekarnoputri meminta BRIN untuk lebih fokus menghasilkan penelitian yang bermanfaat bagi banyak orang.
Menurut Megawati, negara-negara seperti Amerika Serikat dan Rusia saja hasil penelitiannya sangat dirasakan manfaatnya oleh banyak orang.
Sehingga, dia meminta BRIN agat tidak asal melakukan riset dan pengembangan.
Hal tersebut diungkapkan Megawati saat memberikan sambutan dalam acara penandatanganan antara BRIN dan TVRI tentang 'Indonesia Raya Jelajah Sains' di Gedung TVRI di Jakarta, Senin (12/6/2023).
“Jadi bukan asal riset gitu lho. Semua menurut saya di negara Amerika pun di Rusia itu risetnya sangat bermanfaat bagi orang banyak,” kata Megawati.
"Jadi penelitiannya itu harus punya jangkauan dan fokus yang jelas kemanfaatannya bagi banyak orang, bagi rakyat kita, kemaslahatan orang banyak," sambung dia.
Lebih lanjut, Presiden kelima RI ini meminta agar hasil penelitian BRIN dipatenkan sebagai Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
"Makanya hasil penelitian yang utama harus dipatenkan untuk itu tentu harus ke HAKI," ujarnya.
Karena, kata Megawati, tidak sedikit hasil penelitian anak bangsa dicuri oleh bangsa lain seperti plasma nutfah.
“Saya sudah gebrak-gebrak meja itu banyak sekali lho yang nyuri karena kita kaya sekali,” tegas Megawati.
Lebih lanjut Megawati meminta Kepala BRIN Laksana Tri Handoko untuk mengingatkan para peneliti bahwa Indonesia adalah 'The Biggest Archipelago In The World'.
Baca juga: Megawati Bicara Peluang BRIN Kembangkan Riset Nuklir di Indonesia
“Saya senang banget kalau ngomongin gitu (the biggest archipelago in the world) sama tamu-tamu asing. Kayaknya kelihatan bangga banget,” pungkas Megawati.