TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir digadang bakal berpotensi maju sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) dalam Pilpres 2024 mendatang.
Bahkan, nama Erick Thohir moncer jika disandingkan dengan tiga sosok bakal capres yang ada hingga saat ini yakni Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Hal tersebut sebagaimana hasil survei terbaru yang dikeluarkan oleh Indonesia Political Opinion (IPO), nama Erick Thohir konsisten berada di posisi pertama jika berpasangan dengan ketiga nama capres.
"Nah ini ketika kami tawarkan kira-kira masing-masing dari nama cawapres itu disandingkan dengan kandidat-kandidat presiden, siapa yang paling diharapkan? erick tohir tetap konsisten berada pada posisi teratas," kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah saat menyampaikan hasil surveinya, di Kawasan Jakarta Pusat, Jumat (16/6/2023).
Dalam hasilnya, jika Erick Thohir berpasangan dengan Prabowo Subianto maka pasangan tersebut diyakini akan meraup suara 21,4 persen.
Selanjutnya, ada sebanyak 20,5 persen responden yang setuju jika Erick Thohir bersanding dengan Anies Baswedan.
Sementara dengan Ganjar Pranowo ada sebanyak 26,8 persen responden yang menilai setuju.
Lebih lanjut, untuk bakal cawapres di urutan kedua untuk Prabowo Subianto ada nama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
"Untuk Prabowo Subianto, di posisi kedua Muhaimin Iskandar, 9,7 persen," kata Dedi.
Terkait hasil ini, Dedi menilai menjadi nafas segar bagi PKB, sebab diketahui nama Cak Imin selalu digadang oleh kadernya untuk maju sebagai cawapres Prabowo bersama rekan koalisinya.
"Nah ini juga bagus karena nama-nama yang digadang-gadang mendampingi Prabowo Subianto di antara ketua umum, dibandingkan dengan Airlangga Hartarto masih lebih tinggi Muhaimin Iskandar," kata dia.
Sementara Cawapres untuk Anies di urutan kedua ada nama Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan keterpilihan 19,4 persen, kemudian mahfud md di posisi ketiga dengan 12 persen.
Selanjutnya, untuk Ganjar Pranowo, di urutan kedua ada nama Mahfud MD dengan keterpilihan 13,5 persen kemudian TGB Muhammad Zainul Majdi 8,3 persen dari Perindo.
Terkait masuknya nama TGB tersebut, Dedi menduga adanya keterkaitan dengan silaturahmi Perindo dengan PDIP beberapa hari lalu.
"Ini mungkin gara-gara silaturahmi PDI perjuangan dengan Perindo karena pada saat silaturahmi itu terjadi survei sedang dilakukan, sehingga momentumnya pas," tukas dia.
Baca juga: Cak Imin: Erick Thohir Belum Lobi PKB agar Jadi Cawapres Prabowo
Sebagai informasi, survei IPO ini dilakukan dalam periode 5-13 Juni 2023 dengan melibatkan responden yakni lima Rukun Tetangga (RT) di mana setiap RT dipilih 2 keluarga dan dari 2 keluarga itu dipilih 2 anggota, satu laki-laki dan perempuan.
Adapun metodenya yakni mereka menentukan sejumlah Desa untuk menjadi sampel lalu dipilih secara acak dengan menggunakan random kish grid paper.
Survei ini juga memiliki margin of error pada tingkat kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat akurasi data 95 persen.
Pengambilan sampel dari survei ini sendiri dilakukan dengan teknik multistage random sampling serta penerapan spot check pada 15 persen dari total populasi sampel.