TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sandiaga Salahuddin Uno resmi diusulkan menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) mendampingi calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Sebagai informasi Rapimnas ke-VI Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menghasilkan Sandiaga Uno sebagai Ketua Bappilu PPP dan diusung sebagai cawapres untuk mendampingi Ganjar Pranowo.
Menanggapi usulan PPP itu, Sandiaga Uno mengaku tugas ini amat berat baginya.
Kendati demikian, ia siap untuk menerima kepercayaan yang diberikan kepadanya.
"Ini adalah tugas yang amat berat sebagai seorang yang baru diberikan tugas tanggal 14 lalu."
"Saya deg-degan juga apa yang akan diemban ke depan dan ternyata ini tugas yang sangat berat."
"Insya Allah saya akan membantu tugas ini dengan prinsip di mana kita bisa mewujudkan sebuah kontestasi demokrasi yang akan bermanfaat bagi rakyat Indonesia," kata Sandiaga Uno dikutip dari Kompas Tv.
Diketahui, setelah resmi bergabung menjadi kader PPP Sandiaga Uno langsung mendapat dua tugas khusus.
Selain diusulkan menjadi bacawapres pendamping Ganjar Pranowo, ia juga dipilih untuk menjadi ketua Badan Pemenangan Pemilu PPP.
Lebih lanjut, usulan dirinya menjadi bacawapres selanjutnya akan diperjuangkan oleh PPP kepada PDIP.
Plt. Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono tentu akan menawarkan Sandiaga Uno menjadi bacawapres Ganjar Pranowo melalui komunikasi antar ketua umum parpol pendukung.
"Nanti (soal cawapres) akan diperjuangkan oleh Pak Mardiono dalam pembicaraan antar pimpinan parpol dan gabungan parpol," kata Sandiaga saat ditemui di Denpasar, Bali, Minggu (18/6/2023).
Sandiaga Uno menyebut, bukan dirinya yang bakal mewujudkan duet pasangan Ganjar-Sandi.
Pasalnya, telah ada pembagian tugas dalam Rapimnas PPP, di mana, Mardiono punya tugas meyakinkan ketum parpol pendukung untuk memajukan Sandi menjadi cawapres pendamping Ganjar.