Cuaca Ekstrem Besok, 21 Juni 2023, BMKG: 25 Wilayah Berpotensi Terjadi Hujan Kilat dan Angin Kencang

TRIBUNNEWS.COM - Berikut informasi peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada besok Rabu, 21 Juni 2023.

Mengutip dari bmkg.go.id, cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.

Berdasarkan informasi dari BMKG, cuaca ekstrem terjadi di 25 wilayah di Indonesia.

Terdapat 5 wilayah yang akan terjadi hujan disertai kilat dan angin kencang.

Kemudian di Bali dan Nusa Tenggara Timur juga berpotensi terjadi cuaca ekstrem angin kencang.

Sementara, 18 wilayah lainnya berpotensi mengalami hujan lebat disertai kilat dan angin kencang.

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Jawa Barat Rabu, 21 Juni 2023: Bogor Hujan Ringan, Sumedang Cerah Berawan

Wilayah yang berpotensi terjadi hujan kilat/petir dan angin kencang:

- Riau

- Jambi

- DKI Jakarta

- Kalimantan Tengah

- Kalimantan Selatan

Wilayah yang berpotensi terjadi angin kencang:

- Bali

- Nusa Tenggara Timur

Baca juga: Cuaca Hari Ini - BMKG: 21 Wilayah Berpotensi Hujan pada Selasa, 20 Juni 2023

Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

- Bengkulu

- Sumatera Selatan

- Kep. Bangka Belitung

- Lampung

- Banten

- Jawa Barat

- Kalimantan Barat

- Kalimantan Utara

- Kalimantan Timur

Baca juga: Gempa Terkini Guncang Mojokerto, Magnitudo 4,6 hingga Hasil Analisis BMKG

- Sulawesi Utara

- Gorontalo

- Sulawesi Tengah

- Sulawesi Barat

- Sulawesi Tenggara

- Maluku Utara

- Maluku

- Papua Barat

- Papua

Baca juga: Peringatan Dini BMKG Gelombang Tinggi 20 Juni 2023: Samudera Hindia Barat Bengkulu Capai 4 Meter

Sirkulasi siklonik terpantau di Samudera Hindia Barat Sumatera Utara, Samudera Hindia Barat Australia, Samudera Pasifik Timur Filipina, dan Samudera Pasifik Utara Papua.

Kondisi ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang.

Konvergensi memanjang di Samudera Hindia Barat daya Bengkulu, dari Laut Halmahera hingga Samudera Pasifik Utara Papua Barat, di Pesisir Utara Papua.

Daerah konvergensi lain terpantau memanjang dari Selat Malaka hingga Laut Natuna, dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Barat, dari Sulawesi Barat hingga Selat Makassar, di Laut Cina Selatan dan dari Maluku Utara hingga Samudera Pasifik Utara Papua Barat.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)