News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sido Muncul Sabet Penghargaan Tertinggi 'Titanium' dari BPOM, Kategori Industri Obat Tradisional

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul), Irwan Hidayat (kanan) saat menerima penghargaan tertinggi yakni titanium dengan kategori Industri Obat Tradisional dari Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito (kiri), dalam World Environment Day 2023 Environmental Sustainability Corporate Governance di industri obat dan makanan, di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Senin (17/7/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjaga lingkungan saat bumi telah menua menjadi kewajiban bagi seluruh pihak, termasuk pemerintah, masyarakat serta sektor swasta.

Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environment Day 2023, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menggelar 'Penghargaan BPOM untuk Keberlanjutan Lingkungan di Industri Farmasi dan Makanan 2023'.

Dalam acara bertajuk Environmental Sustainability Corporate Governance di industri obat dan makanan itu, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) berhasil memperoleh penghargaan tertinggi yakni 'titanium' dengan kategori Industri Obat Tradisional.

Baca juga: Sido Muncul Raih Penghargaan K3 Award 2023 Dari Kementerian Ketenagakerjaan

Sedangkan Bintang Toedjoe berada di posisi kedua dengan memperoleh platinum dan Kino Indonesia posisi ketiga mendapatkan gold.

Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat mengatakan bahwa dirinya sangat mengapresiasi penghargaan ini.

Menurutnya, BPOM telah melakukan gebrakan yang sangat baik bagi industri obat dan makanan tanah air.

Baca juga: Berkolaborasi dengan Polri, Sido Muncul Gelar Operasi Katarak Gratis di Jakarta

Karena penilaian terhadap berkualitasnya suatu perusahaan obat maupun makanan kini tidak hanya didasarkan pada aspek bahan baku pangan maupun obatnya saja, namun juga diperluas pada kelestarian lingkungan.

Pada aspek lingkungan ini, tiap perusahaan obat dan makanan diasah untuk memproduksi dan menghasilkan produk berkelanjutan.

"Ini pertama kali Badan POM memberikan penghargaan yang berkaitan bukan dari penilaian pangan atau obat, tapi yang berkaitan dengan lingkgungan. Tapi kalau menurut saya, ini sebuah hal yang bagus ya, diberi apresiasi bagaimana kepekaannya (perusahaan) terhadap lingkungan," jelas Irwan, dalam acara yang digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Senin (17/7/2023).

Menurutnya, pada era di mana seluruh dunia tengah concern pada isu perubahan iklim, aspek keberlanjutan ini sangat penting untuk menyadarkan perusahaan obat dan makanan untuk menjalani bisnis berbasis ekonomi sirkular (circular economy).

Konsep ekonomi sirkular ini kini banyak digunakan banyak perusahaan obat dan makanan untuk memaksimalkan nilai penggunaan suatu produk maupun komponennya, sehingga tidak ada sumber daya yang terbuang.

Baca juga: Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat Terima Penghargaan dari HKTI 

"Kalau zaman dulu itu bisnis, berapa profit yang anda dapat, tapi sekarang ini justru yang paling berharga adalah seberapa pedulinya sebuah perusahaan itu mengelola lingkungannya. Menghasilkan produk yang menghasilkan profit tapi lingkungannya tetap sustain, nah itu penting di zaman sekarang apalagi nanti di masa depan," kata Irwan.

Irwan pun mengakui bahwa dalam mengelola lingkungan yang berkelanjutan, tentunya perusahaan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

"Nah kalau mengelola lingkungan itu saya rasa juga meskipun nggak panjang ya, tapi butuh waktu, persiapan fasilitas pengelolaannya," papar Irwan.

Ia menjelaskan bahwa Sido Muncul telah concern pada isu lingkungan sejak 20 tahun lalu.

Mulai dari proses produksi hingga packaging sangat dipikirkan dampaknya terhadap lingkungan.

Terlebih saat ini pihaknya sudah tidak mengambil bahan baku dari hutan.

Bahkan untuk proses pengelolaan pun, pihaknya menggandeng petani dan turut membudidayakan tanaman obat yang memang banyak jenisnya di Indonesia.

"Wah kita audah dari 20 tahun yang lalu, produksinya packagingnya, bahan baku kita sudah tidak ambil dari hutan lagi. Kita mengelola itu dengan petani, kayak pupuk pakai pupuk kandang, makanya kita itu lagi membudidayakan tanaman obat. Kalau zat aktifnya banyak, penggunaannya kan sedikit," tutur Irwan.

Baca juga: Direktur Sido Muncul Raih ASEAN Outstanding Entrepreneur Lifetime Achievement Award

Lebih lanjut Irwan menekankan bahwa aspek community development telah diterapkan secara baik.

Mulai dari mengolah limbah menjadi pupuk hingga menggunakan Energi Baru Terbarukan atau EBT (renewable energy).

"Kami nggak pernah buang limbah, penggunaan air yang efisien, terus penggunaan mesin-mesin yang high speed, penggunaan tenaga surya,  dengan bahan bakar terbarukan pokoknya tidak ada yang terbuang, dari limbah kami buat pupuk, jadi kami zero waste," tegas Irwan.

Irwan pun berharap melalui acara ini, banyak perusahaan yang mengubah konsep bisnisnya menjadi ekonomi sirkular.

Begitu pula dengan BPOM, diharapkan dapat melanjutkan acara penghargaan tersebut setiap tahun.

Ini tentu akan menjadi motivasi bagi Sido Muncul untuk tetap berinovasi sambil terus mempertahankan proses produksi yang ramah lingkungan.

"Mudah-mudahan (BPOM) setiap tahun memberi award, supaya memberi semangat kepada kami para pengusaha itu dinilai bukan dari segi mengikuti patok aturan tentang bagaimana memproduksi, tapi patuh juga terhadap lingkungan," kata Irwan.

Lebih lanjut, Irwan kembali menyampaikan apresiasinya kepada BPOM yang telah menghadirkan penghargaan dengan aspek sustainability ini.

"Pokoknya saya mengapresiasi Badan POM ini. Selama 49 tahun, baru sekali ini Badan POM masuk ke wilayah-wilayah yang sekunder. Menurut saya itu ide yang hebat, pokoknya saya kasih apresiasi," pungkas Irwan.

Sementara itu, Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito mengatakan bahwa untuk menjaga lingkungan industri dan makanan yang berkelanjutan (sustainability), dibutuhkan kerja sama semua pihak, termasuk industri.

Karena industri obat dan makanan diketahui sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup manusia.

Menurutnya, penting untuk menghasilkan produk yang tetap menjaga kelestarian lingkungan.

"Produk-produk ini tidak hanya berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga pada lingkungan," kata Penny, dalam acara tersebut.

Melihat urgensi ini, Penny menekankan bahwa kolaborasi seluruh pihak, baik pemerintah, industri dan masyarakat sangat dibutuhkan.

"Oleh karena itu, kerja sama antara pemerintah, industri dan masyarakat sangatlah penting untuk mencapai tujuan keberlanjutan lingkungan," pungkas Penny.

Dalam mendapatkan penghargaan titanium untuk kategori Industri Obat Tradisional, para dewan juri memperhatikan sederet aspek yang diterapkan Sido Muncul.

Baca juga: Bos Sido Muncul Irwan Hidayat Beberkan Cara Perusahaan Tetap Bertumbuh pada Era Baru

Mulai dari inovasi dalam mengimplentasikan penggunaan EBT melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 2.000 kWp di atap pabrik pada 2021.

Kemudian menerapkan program manajemen air, yang dibuktikan melalui dokumen audit air dan diterbitkan oleh lambaga audit profesional tersertifikasi.

Lalu perusahaan ini juga memiliki program ampas jamu yang diubah menjadi biomass atau energi alternatif pengganti bahan bakar demi menggerakan sejumlah mesin produksi seperti boiler.

Selanjutnya, inovasi penggunaan EBT PLTMH yang diterapkan kepada kelompok tani untuk pengeringan kapulaga.

Ada pula Program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang turut memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini