TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak, mengatakan upaya penanaman 63.672 pohon tanaman keras produktif (tanaman buah) di lokasi RahLat Kostrad bertujuan untuk mendukung program pemerintah terkait ketahanan pangan
"Pemanfaatan lahan untuk keperluan logistik wilayah, membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan sosial di bidang ketahanan pangan dan membangun, memelihara, meningkatkan serta memantapkan kemanunggalan TNI dan rakyat,” kata dia dalam keterangannya pada Selasa (18/7/2023).
Pernyataan itu disampaikan dalam kegiatan Community Forest jilid kedua pada Senin (17/7/2023).
Community Forest merupakan salah satu upaya penerapan prinsip Environment, Social, and Governance (ESG), PT. Pupuk Kalimantan Timur (PKT).
Kegiatan ini merupakan upaya mengurangi emisi karbon hingga 32,5 persen sekaligus bukti keberlanjutan komitmen PKT menanam 10 juta pohon hingga 2030.
PKT mengusung sinergi dan kolaborasi dengan beragam stakeholder untuk melakukan penanaman pohon di banyak wilayah nusantara.
Tahun lalu, juga bersama Kostrad, PKT menanam sebanyak 3.000 pohon di lahan seluas 10 hektar di Daerah Latihan (Rahlat) Kostrad Cibenda Sukabumi, Jawa Barat. Tahun ini, 63.672 pohon ditanam di lahan seluas 200 hektar di lokasi serupa.
Menurut Maruli penanaman pohon memberikan perlindungan keanekaragaman hayati dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta memberi nilai tambah ekonomi pada lahan yang kurang produktif untuk ditanami berbagai jenis komoditas.
Baca juga: Daftar Nama Panglima Kostrad Sejak Berdiri hingga Sekarang: Ada Soeharto-Maruli Simanjuntak
“Hal tersebut senada apabila dihadapkan dengan pencapaian tugas pokok Kostrad khususnya pada fungsi teritorial, diantaranya adalah sebagai penguatan pembinaan teritorial Kostrad," kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama PKT, Rahmad Pribadi mengatakan program Community Forest ini akan dilaksanakan sebagai bagian dari roadmap dekarbonisasi PKT.
“Rancangan pengurangan emisi karbon di PKT kami bagi menjadi dua etape. Community Forest menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan dalam etape pertama yang bertujuan untuk carbon offset," ujarnya.
Dia mengharapkan program Community Forest bisa berkontribusi terhadap potensi penyerapan emisi karbon sebesar 600.000 ton CO2 pertahun.
"Nanti di etape kedua, kegiatan yang akan dilakukan oleh PKT berfokus pada low carbon sourcing dan carbon capture storage," kata Rahmad.