TRIBUNNEWS.com - Emosi David Ozora (17), korban penganiayaan Mario Dandy Satriyo (21), sering meledak lantaran terdapat area otak yang rusak.
Dokter RS Mayapada Kuningan, Yeremia Tatang, mengungkapkan adanya area otak David yang rusak disebabkan penganiayaan oleh Mario Dandy.
Akibat ada area otak yang rusak, kata Tatang, emosi David kerap meledak-ledak.
"Ada gejala eksplosing perkataan tidak bagus muncul. Terjadi spontan karena ada area otaknya yang rusak," ungkap Tatang saat hadir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (20/7/2023), sebagai saksi ahli.
"Jadi fungsi untuk mengontrol emosi berlebihan masih terganggu," imbuhnya.
Baca juga: Ayah David Ozora Tak Masalah Jika Mario Dandy Tak Mau Bayar Restitusi Asal Diganti Hukuman Penjara
Untuk mengurangi emosi David yang sering meledak, Tatang mengatakan pihaknya telah memberi obat.
Meski demikian, Tatang menegaskan obat untuk David itu tak bisa langsung berdampak.
"Saya berikan obat supaya tidak meledak sekali, tapi obat ini masih dalam proses bekerja," ujarnya.
Buntut penganiayan oleh Mario Dandy, David tak bisa pulih 100 persen.
Pasalnya, menurut Tatang, ada bagian tubuh David yang memiliki bekas luka bersifat permanen.
Sehingga, katanya, tak memungkinkan David bisa pulih 100 persen.
"Menurut pendapat Saudara, bisa nggak progresnya (David) bisa pulih?" tanya Hakim.
"Kalau 100 persen saya rasa tidak Yang Mulia," jawab Tatang.
"Seratus persen itu maksudnya selamanya?" tanya Hakim lagi.