3. Keutamaannya di Bawah Puasa Ramadhan
Ada sebuah hadis yang diungkapkan Abu Hurairah, bahwa puasa pada bulan Muharram keutamaannya tepat di bawah puasa Ramadhan.
Menurut Abu Hurairah, suatu ketika Rasulullah ditanya: "Shalat manakah yang lebih utama setelah shalat fardhu?" Nabi bersabda: "Yaitu shalat di tengah malam." Mereka bertanya lagi: "Puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?" Sabda Nabi: "Puasa pada bulan Allah yang kamu namakan bulan Muharram." (HR. Ahmad, Muslim dan Abu Daud).
Melihat posisi yang berada tepat di bawah puasa Ramadhan, maka menunjukkan bahwa puasa pada bulan Muharram memiliki keutamaan yang luar biasa.
Sebab puasa Ramadhan adalah wajib, sedangkan puasa Muharram sunah.
Baca juga: Kapan Puasa Tasua, Asyura, dan Ayyamul Bidh di Bulan Muharram 1445 H? Berikut Penjelasannya
4. Hari Puasa Ummat Nabi Musa
Adalagi hal yang menarik terkait puasa Asyura, puasa di bulan Muharram.
Seperti diungkapkan Ibnu Abbas bahwa Nabi saw. datang ke Madinah, dan dilihatnya orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura.
Maka Nabi bertanya: "Ada ada ini?" Jawab mereka: "Hari baik, saat Allah membebaskan Nabi Musa dan Bani Israil dari musuh mereka, hingga membuat Musa berpuasa karenanya." Maka Nabi saw. bersabda: "Saya lebih hormat terhadap Musa dari kamu." Lalu beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang agar berpuasa." (HR. Bukhari Muslim).
Dan Abu Musa Al-Asy'ari ra. menambahkan: "Hari Asyura itu dibesarkan oleh orang Yahudi dan mereka jadikan sebagai hari raya. Maka Rasulullah saw. bersabda: "Puasakanlah hari itu oleh kamu semua." (HR. Mutafaq alaih).
Begitulah antusiasme Nabi terhadap puasa Asyura yang berhubungan erat dengan Nabi sebelum beliau, yaitu Musa dan kaumnya.
Maka dari itu beliau memuliakan hari itu dengan berpuasa.
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)