Para peneliti meningatkan bahwa kematian terkait gelombang panas rawan tak tercatat. Dampak dari gelombang panas umumnya baru diketahui hingga berbulan-bulan usai kejadian.
Contohnya, pada awal Juli lalu, para ahli baru mempublikasikan data kematian terkait gelombang panas antara Mei-September 2022.
Hasilnya, di Eropa, terdapat 61.672 tewas karena kondisi terkait cuaca panas ekstrem.
Selain menimbulkan kebakaran, cuaca panas ekstrem juga diasosiasikan dengan berbagai macam penyakit dan kondisi medis. Kondisi-kondisi ini baru bisa diketahui setelah data-data yang diperlukan terkumpul.
Para ilmuwan dari World Weather Attribution sendiri telah berkolaborasi mengukur data dan fakta gelombang panas di Amerika Utara, Eropa Selatan, dan China belakangan ini.