"Yang luar biasanya, saat situasi ini disampaikan ke panitia dari Kwarnas yang ikut mendampingi di Korsel, mereka menyampaikan ke ortu peserta kalau situasinya baik-baik saja. Bukannya berupaya jujur dan berusaha agar memberikan solusi atas kesulitan anak-anak peserta, mereka malah berupaya menutupi situasi sebenarnya," tulis Herzaky.
Baca juga: 1.579 Orang Pramuka Indonesia Ikuti Jambore Dunia di Korea Selatan
Dikatakan Herzaky, klaim panitia sangat berbeda dengan pemerintah Inggris yang sudah mengambil aksi cepat dan memindahkan 4rb kontingen Inggris ke hotel-hotel di Seoul dan keluar dari site Jambore Dunia ini. Begitu juga dengan pemerintah Amerika Serikat, dan beberapa negara lainnya.
"Pemberitaan di media nasional pun sangat minim mengenai ini. Kami hanya bisa mendapatkan informasi dari anak-anak yang menjadi peserta secara langsung melalui video call dan berita-berita di berbagai media internasional. Sedangkan saat ini, charging station sedang mati. Komunikasi dengan anak-anak kami terputus," sambungnya.
Baca juga: 4 Cara Menghadapi Gelombang Panas, Dokter Zubairi Djoerban Membagikan Tips Menghadapi Heatwave
Herzaky mengungkapkan kondisi anaknya saat ini bukan hanya lelah fisik tapi juga mentalnya.
"Situasi saat ini bukan lagi masalah fisik, kelelahan luar biasa, kaki yang lecet-lecet, bahkan ada yang mesti pakai tongkat, melainkan sudah membuat teror mental bagi anak-anak kami, peserta jambore ini. Kami sangat mengkhawatirkan keselamatan, keamanan, dan kondisi mental anak-anak kami, saat ini, dan ke depannya," katanya.
Herzaky meminta kejujuran dari pihak panitia yang mendampingi Jambore Dunia di Korsel untuk jujur soal kondisi yang sebenarnya.
"Tolong jujur. Cek betul situasi di lapangan. Keselamatan dan kesehatan anak-anak kita sangatlah berharga. Jangan memaksakan untuk melanjutkan ini. Apalagi Badan Jambore Dunia sudah meminta kegiatan ini dipersingkat," tulus Herzaky.
"Tolong Bapak Presiden, Bapak Menpora, Kwarnas, dan Kedubes Indonesia di Korea Selatan, berbuat sesuatu. Waktu demi waktu sangat berharga untuk ribuan anak kita yang hadir di sana mewakili Indonesia," harapnya.