TRIBUNNEWS.COM - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan respons termasuk pesan usai Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko terhadap SK Menkumham tentang kepengurusan Partai Demokrat ditolak oleh Mahkamah Agung (MA).
Termasuk dirinya dikatakan tak terima ketika Moeldoko akan mengambil alih Partai Demokrat.
Respons SBY tersebut disampaikan oleh putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dalam konferensi pers di DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Jumat (11/8/2023).
Menurut SBY, dengan ditolaknya PK Moeldoko oleh MA hal tersebut menjadi kemenangan.
Bukan hanya kemenangan bagi Partai Demokrat, lanjut SBY, namun juga kemenangan pencari kebenaran dan keadilan.
"Lewat video call saya berkomunikasi dengan beliau (SBY) yang saat ini berada di Pacitan, Jawa Timur," kata AHY, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV.
Baca juga: AHY Akui Sempat Bertemu Presiden Jokowi secara Tertutup di Istana Bogor Bahas Moeldoko
SBY mengatakan bahwa putusan MA yang menolak PK Moeldoko ini bukan hanya kemenangan bagi Partai Demokrat, tetapi juga kemenangan bagi pencari kebenaran, pencari keadilan dan pecinta demokrasi.
Keputusan tersebut juga memberikan harapan yang baik bagi penegakan hukum yang adil di Indonesia.
"Kemudian poin kedua, beliaulah Pak SBY yang menggagas dan mendirikan partai Demokrat."
"Beliau juga yang membuat logo-logo yang kita gunakan sampai hari ini, bendera partai dan mars partai, termasuk juga Manifesto Partai Demokrat tahun 2001," kata AHY.
Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat juga menyampaikan bahwa SBY bukan hanya menggagas, namun juga telah memimipin Partai Demokrat.
Melewati proses jatuh bangun partai, setiap saat, lanjut AHY, bersama seluruh kader Partai Demokrat.
"Beliau membina kita semua sehingga bisa tumbuh dan semakin maju dari waktu ke waktu," tuturnya.
Sehingga ketika Moeldoko akan merebut Partai Demokrat, hal tersebut tak bisa diterima oleh SBY.