News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bicara di Hadapan Para Guru Besar, Hasto Ingatkan Pentingnya Wujudkan Konsep Berdikari Bung Karno

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dosen Ilmu Pertahanan Unhan RI Hasto Kristiyanto.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dosen Ilmu Pertahanan (Unhan) RI Hasto Kristiyanto menyampaikan pentingnya Indonesia mewujudkan konsep Berdikari (berdiri di atas kaki sendiri) yang digaungkan Proklamator RI Bung Karno.

Hasto menyampaikan Bung Karno dalam ide berdikari itu sudah menyusun secara terperinci bagaimana mewujudkan ide tersebut dengan membuat koridor-koridor strategis berdasarkan kedaerahan yang melihat pembangunan ke arah maritim.

Hal itu disampaikan Hasto saat memberikan paparan di Webinar Nasional Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), Persatuan Guru Besar Indonesia (Pergubi), Quantum HRM Internasional, dan Pakar dalam pembahasan bertajuk Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara Menyongsong Peringatan Proklamasi Kemerdekaan.

Webinar ini dilaksanakan melalui daring yang diikuti ratusan akademisi, Sabtu (12/8/2023).

"Sebelum membacakan teks Proklamasi dalam situasi Bung Karno yang kurang sehat, Bung Karno menyampaikan pidato singkat yang intinya menyatakan, kini tiba saatnya sebagai bangsa untuk berani meletakkan nasib bangsa dan nasib tanah air di tangan kita sendiri, hanya bangsa yang berani meletakkan nasib bangsa dan tanah air di tangan kita sendiri akan berdiri dengan kuatnya,” kata Hasto.

Baca juga: Survei Ganjar Stagnan, Hasto Sebut Partainya Terus Konsolidasi

“Ini pesan dari Bung Karno yang menggambarkan bahwa proklamasi pada dasarnya merupakan suatu tonggak peradaban baru dari Indonesia Raya kita untuk menghancurkan mental kebodohan mental sebagai bangsa yang terjajah menjadi mental yang berkemajuan, mental self reliance, mental yang percaya kepada kekuatan bangsa sendiri. Karena itulah makna kemerdekaan yang hakiki untuk mewujudkan Indonesia yang sejatinya merdeka kita harus menghancurkan mental sebagai negara terjajah tersebut," sambung dia.

Hasto menyampaikan, Indonesia harus kembali pada paradigma pembangunan sebagai negara kelautan yang dikelilingi pulau-pulau.

Karena itu, para insinyur Indonesia harus menyiapkan pelabuhan-pelabuhan hebat untuk memiliki sistem kontrol yang kuat. Dengan begitu, Indonesia bisa menguasai jalur perdagangan di Selat Malaka.

Hal ini pun sudah mulai dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur.

Tentu, itu sebagai upaya mengubah cara pandang bangsa sebagai bangsa laut, sebagai bangsa yang hidup di negara kelautan yang ditebari pulau-pulau.

"Kalau kita melihat peta Alur Laut Kepulauan Indonesia, apa yang bisa kita lihat gambarkan dalam desain masa depan kita, Presiden Jokowi sudah membuat suatu desain masa depan kita," ujar Hasto.

Presiden Jokowi, lanjut Hasto, telah membuat Indonesia terkoneksi dengan membangun agar negara tersambung dengan sistem global berdasarkan koridor strategis.

Baca juga: Konsolidasi Pemenangan Ganjar, Hasto Minta Kader PDIP Lampung Siapkan Strategi dan Turun ke Rakyat

Menurut dia, Presiden Jokowi melakukan percepatan infrastruktur yang membuat Sumatera terhubung. Di mana di balik itu, koridor strategis dari Sumatera ialah sebagai pusat perkebunan. Di sisi lain, perguruan tinggi juga harus memberikan dukungan seperti menghasilkan riset terbaik.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini