"Al Zaytun itu pusatnya NII, tapi ajaran sesat ke santri enggak ada, hanya ke pegawai saja," ujar dia.
Dalam hal ini, Heru menilai, negara harus bisa melakukan upaya penyelamatan ribuan santri yang ada di sana.
Mereka, menurut Heru masih masih bisa dididik dan dibina agar mempelajari akidah dan syriat Islam yang benar.
"Tapi sebelum itu semua orang yang terafiliasi oleh NII harus dikeluarkan dan dibersihkan dahulu," ucap dia.
Mantan anggota NII lainnya, Enjang Didin, berharap semua eks NII bisa ikut serta menyelamatkan sasama rekannya yang masih belum kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Enjang Didin, masih banyak yang belum keluar dari keanggotaan NII dan masih dibawah pengaruh Panji Gumilang.
"Ini masih banyak, di Bandung ada ribuan, di Jakarta ada ribuan, Jabodetabek juga ribuan, di Pantura juga sama banyak," ujar dia.
Enjang Didin menyampaikan, kelompok NII ini tersebar di berbagai wilayah, ada yang di teritorial maupun bekerja di Ponpes Al Zaytun itu sendiri sebagai karyawan.
Sebagai informasi pimpinan pondok pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang saat ini sudah ditahan di Bareskrim Polri terkait kasus penodaan agama.
Penulis: Handhika Rahman
Artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul Pengakuan Mantan Pengikut Panji Gumilang, Sebut Pusat NII Ada di Al Zaytun