Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertemuan ASEAN Ministerial Meeting Transnational Crime (AMMTC) ke-17 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) resmi ditutup, Selasa (22/8/2023).
Kasubditwal PJR Ditgakkum Korlantas Polri Kombes Pol Faizal mengatakan secara keseluruhan situasi keamanan dan pengawalan delegasi selama kegiatan berlangsung berjalan aman.
"Selama kegiatan di AMMTC ke 17 di Labuan Bajo ini pada prinsipnya bisa terlaksanakan dengan baik," kata Faizal.
Ia menjelaskan keberhasilan pelaksanaan pengamanan dan pengawalan pertemuan AMMTC tak lepas dari adanya posko gabungan Kendali, Koordinasi, Komunikasi dan Informasi (K3I) yang memantau langsung pergerakan pengawalan delegasi serta arus lalu lintas Labuan Bajo.
Selain itu sistem komunikasi juga tertata secara baik sehingga pelaksanaan AMMTC mulai dari persiapan hingga acara ditutup dapat berjalan baik.
Baca juga: Hasil AMMTC Sepakati 16 Dokumen dan 8 Poin Deklarasi Labuan Bajo Soal Kejahatan Transnasional
Faizal menuturkan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Polres setempat terkait rekayasa lalu lintas mulai dari perubahan jalur hingga sistem buka tutup guna kelancaran jalan saat terlaksananya kegiatan AMMTC.
"Alhamdulillah semua berjalan dengan baik ada posko yang dimana posko itu juga selalu memantau pergerakan kita pergerakan delegasi yang kita kawal dan sebagainya," ungkap dia.
"Kita kerja sama dengan teman - teman dari Polres bagaimana pengaturannya termasuk ada perubahan jalur yang kita lakukan dengan sistem tutup buka sehingga bisa laksanakan rekayasa dengan baik," pungkas Faizal.
Sebagai informasi event internasional AMMTC ke-17 di Labuan Bajo mempertemukan 10 negara ASEAN, 3 negara dialog hingga satu negara peninjau.
Adapun 10 negara Asean yang mengikuti AMMTC itu antara lain Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Myanmar, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.
Baca juga: Densus 88 Akan Ajarkan Negara ASEAN dalam AMMTC soal Pencegahan dan Deradikalisasi Terorisme
Sedangkan tiga negara mitra dialog yakni Cina, Jepang, Korea Selatan dan Timor Leste.
AMMTC membahas isu kejahatan transnasional meliputi terorisme, tindak pidana perdagangan orang (TPPO), kejahatan cyber, penyelundupan senjata, perdagangan gelap hewan dilindungi, perdagangan narkotika, tindak pidana pencucian uang, pembajakan laut hingga imigran gelap.