TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memberikan prediksi terkat musim kemarau dan musim hujan di Indonesia pada tahun 2023 ini.
Di mana diketahui saat ini Indonesia masih mengalami musim kemarau, BMKG memperkirakan Indonesia akan mengalami musim tersebut hingga beberapa bulan lagi.
Adanya musim kemarau rupanya memberikan dampak bagi lingkungan.
Khususnya polusi udara di wilayah DKI Jakarta dan wilayah-wilayah penyangganya seperti Bekasi, Tangerang, Depok, dan Bogor yang dinilai semakin memburuk.
Musim kemarau membuat polutan halus terakumulasi dan bertahan lebih lama di udara hingga memunculkan berbagai masalah kesehatan, mengutip Kompas TV.
Baca juga: Komisi IV DPR Akan Bentuk Panja Atasi Polusi Udara
Fachri Radjab Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, mengatakan hujan merupakan salah satu mekanisme alamiah yang dapat mengurangi polutan.
"Dengan adanya hujan polutan-protan ini akan tercuci," ujarnya dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV.
"Jadi polusi udara makin berkurang."
Lantas pertanyaannya, kapan musim hujan terjadi di Indonesia?
Fachri Radjab menyebut, saat ini warga Indonesia masih harus waspada dengan adanya musim kemarau.
Pihaknya mengatakan puncak musim kemarau di Indonesia akan terjadi diperkirakan pada bulan Agustus-September.
Baca juga: Viral Traffic Cone Meleyot Diduga akibat Cuaca Panas di Kota Semarang, BMKG Ungkap Fakta Penyebabnya
"Kalau ditanya dampaknya justru yang harus kita waspadai adalah puncak musim kemaraunya yakni di bulan Agustus dan September," terangnya lagi.
Sementara untuk musim hujan, BMKG memperkirakan, pada bulan Oktober-November akan ada masa peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan.
"Kemudian bulan November-Desember kita mulai memasuki musim penghujan di beberapa wilayah di Indonesia."