News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cerita Jenderal Andika Perkasa Dimarahi Presiden Jokowi: Jika Saya Ditegur Berarti Sudah Kebangetan

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa saat diwawancarai Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Studio Tribun, Jakarta Pusat, Rabu (23/8/2023). Pada kesempatan tersebut Andika Perkasa terang-terangan menyatakan mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024. Dirinya mengungkapkan bahwa Ganjar adalah sosok yang sangat pantas memimpin Indonesia di 2024. Tribunnews/Jeprima

Bagaimana kesan Pak Andika selama hampir 10 tahun Pak Jokowi memimpin terutama kedekatan saat
menjadi Danpaspampres?

Bagi saya yang paling menonjol sederhana. Makannya sangat sederhana. Kemudian pakaian. Kebutuhan hari-hari nggak ada yang kemudian di luar dugaan. Sangat sederhana seolah-olah beliau bukan presiden.

Dan kalau makan pun kadang-kadang restoran. Kalau di Solo sudah jelas restoran yang kecil. Hanya karena kami perangkat pengamanan harus ikut jadi itu yang kadang-kadang membatasi.

Karena perangkat pengamanan banyak nggak mungkin kita hanya nontonin. Itulah presiden, peduli kalau beliau makan kita harus makan.

Sepanjang yang Pak Andika tahu makanan yang disukai Pak Presiden apa?

Kayaknya tengkleng yang lebih banyak tulang dan lemaknya. Seingat saya ya dengan bakmie godok.

Cerita pengalaman yang tidak bisa dilupakan selama 40 tahun menjadi prajurit TNI AD?

Dalam 40 tahun itu setelah lulus Akabri masuk Kopassus berarti saya harus menjalani latihan komando. Kemudian saya menjalani latihan penanggulangan teror itu lain lagi.

Itu semakin lama semakin sulit materi latihannya. Tapi kalau ditanya yang tidak bisa dilupakan justru latihan pertama dasar militer.

Lulus SMA kita daftar Akabri lalu seleksi diterima baju kita diambil semua dikasih seragam langsung empat bulan, tepatnya 17 minggu. Kalau saya melihat balik materi latihannya sebetulnya nggak ada apa-
apanya tapi mungkin karena mungkin jiwanya belum siap transisi dari kehidupan sipil.

Rasanya shock ya dari orang biasa menjadi prajurit?

Walaupun saya besar di komplek militer juga namun kan nggak pernah tahu rasanya menjadi prajurit.

Sampai sekarang membekas. Seperti latihan merangkak bawa senjata, ransel, dan helm itu kan bertahap
mulai dari nggak bawa apa-apa.

Itu sampai sekarang masih terekam karena saya ingat di lapangan panasnya bukan main dan itu di belakang saya nangis. Saya bisa merasakan susahnya bukan main.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini