"Dia datang ke kita minta dijamin untuk bisa dapat jatah kursi menteri, walaupun hanya tiga bulan," kata Deddy kepada wartawan, Selasa (22/8/2023).
Namun, Deddy menuturkan kala itu Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menolak permintaan Budiman.
Hasto beralasan bahwa penunjukan menteri merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi dan PDIP tidak bisa memberi jaminan.
"Sama Sekjen ditolak dong. Mana bisa menggaransi itu. Itu kan hak prerogatif presiden. Kita saja pun, hanya bisa merekomendasikan kepada Presiden Jokowi," ujar Deddy.
Dia menuturkan bahwa PDIP membiarkan bagi Budiman untuk berdansa politik.
"Ya biarin aja dulu dia berdansa-dansa, apa namanya jadi penentu lah kalau di dalam kepalanya, entah penentu apa? dia aja nyaleg gagal," imbuhnya.
Adapun pernyataan Deddy ini muncul setelah Budiman menyatakan dukungan untuk Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres).
Padahal, PDIP telah memutuskan mengusung kadernya sendiri, yakni Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.(*)