TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan soal keberlanjutan kebijakan hilirisasi industri di Indonesia.
Jokowi bahkan akan menitipkan pesan kepada presiden penerusnya agar jangan sampai menyetop kebijakan hilirisasi.
Ia menyebut jika kebijakan yang dimulai sejak tahun 2020 ini disetop, maka Indonesia akan rugi besar dan semua yang dibangun juga bisa sia-sia.
“Nanti akan saya pesan juga ke presiden berikut yang akan datang, akan saya pesan jangan sampai menghentikan yang namanya hilirisasi, rugi besar kita,” kata Jokowi saat berpidato di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVIII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Tahun 2023, di ICE BSD, Tangerang, Kamis (31/8/2023).
Sebab menurutnya, jika Indonesia konsisten melakukan hilirisasi, berdasarkan hitung-hitungan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), diperkirakan 10 tahun mendatang angka Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita akan mencapai 10.900 dolar AS atau sekitar Rp154 juta.
“Karena kalau semua kita hilirisasikan, perkiraan hitung-hitungan Bappenas, 10 tahun yang akan datang pendapatan per kapita kita akan mencapai 10.900 US Dollar,” kata dia.
Bahkan kata Jokowi, pada tahun 2045 atau Indonesia Emas, akan muncul angka pendapatan per kapita 25.000 dolar AS.
Baca juga: Seloroh Jokowi Diperbolehkan Cawe-cawe di HIPMI Karena Dianggap Kader Senior
“Dan di Indonesia Emas tahun 2045, akan muncul angka kurang lebih 25.000 US Dollar income per kapita kita. Ini lah tujuan goal kita. Tidak hanya visi besar, tapi kita harus memiliki visi taktis,” ungkapnya.