Hidup di tengah keluarga angkat dengan kondisi ekonomi sulit tak menyurutkan semangat Nono untuk terus bekerja keras.
Ayah angkatnya selalu menyemangati Nono untuk pantang menyerah dan menyuruhnya bersekolah di sekolah yang bagus.
Hingga setelah lulus SMA, Nono kuliah di Fakultas Teknik Universitas Pattimura.
Namun, baru setahun berada di sana, Nono yang khawatir dengan masa depannya jika melanjutkan studi, memutuskan keluar dan masuk Akademi Angkatan Laut pada tahun 1972.
Sebagai taruna Akademi Angkatan Laut, Nono menjadi kebanggaan keluarganya.
Baca Selanjutnya: Kombes pol m zainul
Pada tahun 1976, Nono lulus setelah berhasil menyelesaikan studinya di AAL.
Seiring berjalannya waktu, karier Nono di dunia militer terus menanjak dengan menduduki sejumlah jabatan strategis, seperti saat ia meraih pangkat jenderal bintang tiga di TNI Angkatan Laut.
Selain gelar jenderal bintang tiga, Nono juga pernah diserahi sejumlah jabatan penting lainnya seperti Panglima Pasampres, Gubernur AAL, dan Panglima Akademi TNI.
Nono juga merupakan anggota Danpaspampres di bawah kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri.
Pada tahun 2010, Nono diangkat oleh Menteri Perhubungan sebagai Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas), menggantikan mantan Marsekal Madya TNI Wardjoko.
Pada tahun 2012, ia bersama Alex Noerdin dan dengan dukungan banyak pihak termasuk Partai Golkar lolos mengikuti Pemilihan Umum Gubernur DKI Jakarta 2012 sebagai calon Wakil Gubernur Jakarta.
Baca Selanjutnya: Kombes pol drs supriadi
Karier Militer
Letjen Purn. Nono Sampono pernah menempati sejumlah posisi strategis.
Yakni Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) periode 2001 - 2003, Gubernur AAL dan Komandan Jenderal Akademi TNI.