Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama (Dirut) PT Infrastruktur Bisnis Sejahtera (IBS) Makmur Jauhari mengungkapkan bahwa berubahnya skema pembayaran proyek BTS Kominfo untungkan pihak konsorsium.
"Kalau skema pembayaran itu untuk kepentingan BAKTI itu kenapa diubah? Tadinya berapa. Tadinya kan 20 persen kalau jasa baru terakhir 80 persen. Kalau untuk barang 20 persen dan 75 persen. Terus diubah seperti apa lagi?" tanya hakim di persidangan kepada saksi Direktur Keuangan PT Infrastuktur Bisnis Sejahtera, Hani Yahya di persidangan PN Tipikor Jakarta Pusat bersaksi untuk terdakwa Jhonny G Plate, Anang Latif dan Yohan Suryanto, Selasa (5/9/2023).
"Perubahannya sepengetahuan kami itu di bagian jasa saja Yang Mulia. Jasa itu menjadi 20 persen DP, 45 persen setelah material dikirim ke area, 25 persen setelah uji penerimaan," jawab Hani.
"Bukan diubah dari konsorsium IBS," tanya hakim.
"Bukan Yang Mulia," jawab Hani.
"Saudara setuju? Kalau seperti itu skema pembayaran menguntungkan siapa?" tanya hakim.
Kemudian saksi Direktur Utama PT Infrastuktur Bisnis Sejahtera (IBS) Makmur Jauhari mengukapkan hal itu menguntungkan pihak konsorsium.
"Secara cash flow menguntungkan kami yang mulia," jawab Makmur.
"Itulah, menguntungkan konsorsium tadi diajukan pemilik kerja. Aneh banget. Menguntungkan konsorsium kan," kata hakim.
"Secara cash flow iya," jawab Makmur.
"Itu bukan sedikit pak. Makanya itu sebelum pra kualifikasi itu ada syarat finansial untuk menentukan perusahaan punya finansial yang cukup untuk memborong pekerjaan itu," tegas hakim.
Sebagai informasi, berdasarkan siaran resmi Kominfo, dalam proyek BTS tersebut kontrak paket 1 dan 2 dimenangi oleh Fiberhome, Telkom Infra, dan Multitrans Data sebagai konsorsium.
Kontrak paket 1 pembangunan BTS Kominfo terdiri dari 269 titik di Kalimantan dan 439 titik di Nusa Tenggara Timur.
Kemudian kontrak paket 2 pembangunan BTS Kominfo terdiri dari 17 titik di Sumatra, 198 titik di Maluku, dan 512 titik di Sulawesi.
Adapun paket 3 terdiri dari 409 titik di Papua dan 545 titik pembangunan di Papua Barat yang dikerjakan oleh PT Aplikanusa Lintasarta, Huawei, dan PT SEI sebagai konsorsium.
Baca juga: Sidang Johnny Plate, Hakim Sindir Konsorsium PT IBS Ikut Lelang Proyek BTS Kominfo Tanpa Ada Pesaing
Kemudian paket 4 terdiri dari 966 titik di Papua dan paket 5 terdiri dari 845 titik di Papua.
Paket 4 dan 5 dikerjakan oleh PT Infrastruktur Bisnis Sejahtera dan ZTE Indonesia sebagai konsorsium.