Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bareskrim Polri saat ini tengah melengkapi berkas perkara tersangka penistaan agama pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun, Panji Gumilang.
Diketahui, berkas perkara tersebut dikembalikan oleh jaksa karena dirasa belum lengkap (P-19).
Baca juga: Tiba di Bareskrim, Anwar Abbas Akan Jabat Tangan Panji Gumilang untuk Saling Memaafkan
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro mengatakan, berdasarkan petunjuk dari jaksa, penyidik diminta untuk melengkapi berkas dengan memeriksa sejumlah saksi tambahan.
"Ada sekitar tambahan 5 orang saksi untuk pendalaman lebih lanjut. Kemudian ada tambahan permintaan satu ahli, kemudian juga ada beberapa pertanyaan yang akan kami sampaikan kepada tersangka PG," kata Djuhandani kepada wartawan, Jumat (8/9/2023).
Lima saksi tambahan itu adalah dari pihak Ponpes Al-Zaytun hingga perwakilan masyarakat.
Lebih lanjut, Djuhandani menargetkan untuk segera merampungkan berkas perkara itu pekan depan. Sehingga, Panji bisa segera diadili.
"Insyaallah minggu-minggu depan berkas sudah kita kembalikan ke kejaksaan," ucapnya.
Panji sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penistaan agama setelah diperiksa selama empat jam di Bareskrim Polri.
Baca juga: Kejaksaan Agung Minta Bareskrim Polri Lengkapi Berkas Perkara Penistaan Agama Panji Gumilang
Penetapan status tersangka ini setelah penyidik Direktorat Tindak Pidana Kriminal Umum Bareskrim Polri melakukan gelar perkara dalam kasus tersebut.
Adapun Panji Gumilang dijerat Pasal 156 A tentang penistaan agama dan juga Pasal 45a ayat (2) juncto Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE dan atau Pasal 14 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dengan ancaman maksimal 10 tahun penjara.
Penyidik juga telah melakukan penahanan terhadap Panji Gumilang di rumah tahanan (rutan) Bareskrim Polri atas kasus tersebut.