Joko Santoso mengaku sudah mencoba mengklarifikasi masalah ini ke elit PDIP di tingkat Kota Semarang, mulai dari Ketua, Sekretaris, dan Bendahara.
Meski begitu, ia mempersilakan jika akan dilaporkan ke pihak kepolisian.
Joko mengaku juga akan melakukan hal yang sama yakni laporan balik dengan tuduhan pencemaran nama baik dan laporan palsu.
"Saya bener menegur dan marah, tapi sama sekali tidak melakukan pemukulan," papar dia.
Baca juga: Majelis Kehormatan Panggil Ketua DPC Gerindra Semarang yang Diduga Lakukan Pemukulan ke Kader PDIP
Sementara itu, Joko Santoso menyebut ada banyak saksi yang melihat kejadian tersebut.
Ia pun menegaskan hanya sebatas mendorong dan tidak ada aksi memukul atau menyebabkan korban mengalami luka-luka.
"Memang saya dorong tapi tidak di muka. (Terkait adanya luka lebam, red) di muka dibuat oleh siapa saya tidak tahu kok jadi ada benjolan."
"Tangan saya bersih tidak ada luka atau bekas. Saksi banyak yang melihat tidak menyentuh muka," terangnya.
Baca juga: Insiden Dugaan Pemukulan Kader PDIP, Majelis Kehormatan Panggil Ketua DPC Gerindra Semarang
Joko menjelaskan, kemarahan terhadap Suparjiyanto itu dipicu karena masalah bendera.
Sejak lima bulan yang lalu, dirinya tidak mempersoalkan adanya pemasangan bendera PDIP di wilayah kampungnya di RW IV Bandarharjo, Kota Semarang.
Namun, baru-baru ini, kata Joko, mungkin karena warna bendera telah usang akhirnya dicopot dan digantikan dengan yang baru.
Kemudian, yang membuatnya kesal ketika bendera tersebut hanya dipasang di RT tempat rumahnya berada, tidak seperti awalnya yang terpasang di semua lingkungan RW.
Menurutnya, hal tersebut tidak mencerminkan adanya etika berpolitik dan justru seolah-olah melecehkan dirinya sebagai anggota dewan yang berasal dari dapil setempat.
Baca juga: Soal Insiden di Semarang, Dasco Minta Kader Gerindra Tak Mudah Terprovokasi
Seperti diketahui, cuplikan rekaman CCTV berdurasi satu menit sepuluh detik sedang menjadi bahan perbincangan publik.
Dalam video tersebut, terlihat orang yang diduga Joko Santoso menunjukkan gestur marah kepada seorang warga.
Korban mengalami luka lebam di pelipis kanannya akibat dugaan pemukulan tersebut.
Korban lalu dirawat di UGD Panti Wiloso, Citarum, Kota Semarang.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Ibriza Fasti Ifhami) (TribunJateng.com/Hermawan Endra)
Berita lain terkait Kader Partai Bertikai