TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ade Armando menilai munculnya Ganjar Pranowo dalam tayangan azan magrib di stasiun televisi swasta sebagai kampanye yang dilakukan secara terang-terangan.
"Itu kan jelas-jelas, kalau Anda mengatakan kampanye terselubung, kalau saya sih menganggap itu sebagai kampanye terang-terangan," kata Ade dalam diskusi di Rumah Besar Relawan Prabowo 08, Slipi, Jakarta Barat, Senin (11/9/2023).
Ade menuturkan bahwa tindakan yang dilakukan oleh Ganjar sebagai pelanggaran Undang-undang penyiaran. Sebab, stasiun televisi harus menjaga netralitasnya dalam kepentingan politik tertentu.
"Saya gak punya masalah kok kalau Pak Ganjar mau digambarkan sebagai sosok religius, soalnya yang saya tahu beliau itu memang religius ya. Tapi jangan muncul di azan, karena aturannya spesifik, di dalam azan tidak boleh ada iklan. Ya. Itu yg menurut saya bermasalah," jelasnya.
Karena itu, Ia meminta agar stasiun TV juga memperlakukan hal yang serupa kepada seluruh capres yang maju di Pilpres 2024.
"Anda itu harus bersikap netral kepada semua calon presiden. Jadi kalau misalnya dia buat ada Ganjar muncul di azan, harus juga, atau sebaiknya ada juga Prabowo muncul di azan, kemudian ada juga Anies muncul di azan kalau itu fair. Adil ya," tandasnya.
Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI tengah melakukan kajian dugaan pelanggaran terhadap video azan magrib di sebuah stasiun televisi yang di dalamnya tampak calon presiden yang diusung PDIP Ganjar Pranowo tampil.
"Dilakukan kajian. Tunggu ya Senin, Selasa, Rabu (pekan depan). Kami punya waktu 7 hari (kajian) sejak ditemukannya dugaan," kata Ketua Bawaslu RI saat dihubungi, Sabtu (9/9/2023).
Sebagai informasi, dalam video tayangan azan magrib itu tampak Ganjar muncul menyambut jemaah yang akan salat.
Ganjar tampak mengenakan baju koko berwarna putih, peci hitam dan sarung batik. Dia menyalami dan mempersilakan jemaah yang datang untuk masuk ke masjid.
Ganjar juga muncul saat sedang melakukan wudu sebelum salat. Ganjar duduk di saf depan sebagai makmum.
Tanggapan PDIP
Merespon hal itu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto sudah angkat bicara. Ia mengatakan Ganjar Pranowo merupakan sosok yang religius.
Sifat religius Ganjar itu, lanjut Hasto, bukanlah sesuatu yang dibuat-buat. Ditambah, sang istri Siti Atiqoh Supriyanti juga merupakan orang yang berasal dari kalangan pesantren
Hal ini merupakan respons Hasto saat ditanya soal Ganjar yang muncul dalam sebuah tayangan azan magrib di salah satu stasiun televisi.
"Tetapi kan pak Ganjar Pranowo ini kan sosok yang religius, religiositas tidak dibuat-buat, istrinya bu siti Atiqoh juga dari kalangan pesantren," kata Hasto saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (9/9/2023).
Baca juga: Munculnya Ganjar dalam Tayangan Azan di Televisi Tuai Polemik, Pakar Komunikasi Beri Pandangan
"(Siti Atiqoh) menampilkan kehidupan spritualitas yang mencerminkan sebagai manusia yang bertakwa kepada Tuhan, bukan sesuatu yang dibuat-buat," tuturnya.
Sifat religius Ganjar ini sudah ada sejak ia masih mengenyam pendidikan di bangku perkuliahan. Selain itu, tambah Hasto, Ganjar juga merupakan sosok yang rajin beribadah, santun, dan merakyat.
"Sejak dulu, sejak zaman mahasiswa, pak Ganjar Pranowo ini sosoknya seperti itu. Sosok yang rajin beribadah, sosok yang baik, sosok yang santun, sosok yang merakyat, itu tidak dibuat-buat. Itu sesuatu original, keluar dari pak Ganjar Pranowo," tandasnya.