Demikian, dirinya juga berencana untuk melakukan hal yang sama, yakni melaporkan balik dengan tuduhan pencemaran nama baik dan laporan palsu.
"Saya bener menegur dan marah, tapi sama sekali tidak melakukan pemukulan," pungkas Joko Santoso.
Baca juga: Sekjen Gerindra: Tak Ada Ancaman Terhadap Siapapun Jika Prabowo Presiden di 2024
PDIP Buka Suara
Sedikit berbeda dari keterangan Joko Santoso, Ketua DPC PDIP Semarang, Hendrar Prihadi, menjelaskan pemukulan benar terjadi secara spontan.
"Tadi malam, hari Jumat (8/9/2023) pukul 21.45 WIB, ada kawan kami, Mas Suparjiyanto, warga Kelurahan Bandarharjo, Semarang Utara, didatangi oleh Ketua DPC Gerindra."
"Kemudian tanpa babibu, Ketua Gerindra yang juga anggota DPRD Kota Semarang itu memukul kader kami," kata Hendrar Prihadi, Sabtu (9/9/2023).
Atas kejadian itu, pihaknya langsung melaporkan hal itu kepada Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryantoro atau Bambang Pacul, dan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
Adapun kasus ini kini tengah diproses hukum.
"Perintah Pak Sekjen pagi ini, kami diminta meredam emosi kawan-kawan supaya di Semarang tidak terjadi pertikaian yang keras antara partai kami dan Gerindra."
"Pak Sekjen juga telah menyampaikan untuk melaporkan persoalan ini ke ranah hukum," ujar Hendrar.
Adapun alasan pemukulan ini, kata Hendrar, diduga lantaran kadernya memasang bendera PDIP di sekitar rumah Ketua DPC Gerindra Semarang.
"Alasannya karena kader kami memasang bendera di sekitar perkampungan yang di situ tinggal Ketua Gerindra namanya Mas JS," jelas Hendrar.
Pertikaian yang berujung pemukulan ini ternyata direkam dan tersebar ke publik.
Korban disebut mengalami luka lebam di pelipis kanannya dan sekarang masih dirawat di UGD Panti Wiloso, Citarum, Kota Semarang.
Baca juga: Nasib Ketua DPC Gerindra Kota Semarang Diduga Pukul Kader PDIP: Dipolisikan, Dicopot dari Jabatan
Joko Santoso Dicopot
Buntut pemukulan terhadap kader PDIP itu, Joko Santoso dicopot dari jabatannya.