Adapun kasus ini kini tengah diproses hukum.
"Perintah Pak Sekjen pagi ini, kami diminta meredam emosi kawan-kawan supaya di Semarang tidak terjadi pertikaian yang keras antara partai kami dan Gerindra."
"Pak Sekjen juga telah menyampaikan untuk melaporkan persoalan ini ke ranah hukum," ujar Hendrar.
Adapun duduk perkara pemukulan ini, kata Hendrar diduga lantaran kadernya memasang bendera PDIP di sekitar rumah Ketua DPC Gerindra Semarang.
"Alasannya karena kader kami memasang bendera di sekitar perkampungan yang di situ tinggal Ketua Gerindra namanya Mas JS," jelas Hendrar.
Pertikaian yang berujung pemukulan ini ternyata direkam dan tersebar ke publik.
Dalam video tersebut, Joko Santoso terlihat sedang menunjukkan gestur marah kepada seorang warga.
Korban mengalami luka lebam di pelipis kanannya dan sekarang masih dirawat di UGD Panti Wiloso, Citarum, Kota Semarang.
Baca juga: Majelis Kehormatan Gelar Sidang Etik, Ketua DPC Gerindra Semarang Hadir Secara Daring
Pengakuan Joko Santoso
Mengutip TribunJateng.com, dijelaskan Joko Santoso, kemarahannya terhadap Suparjiyanto dipicu masalah bendera.
Awalnya, ia tak mempermasalahkan pemasangan bendera PDI Perjuangan di wilayah kampungnya RW IV Bandarharjo, Kota Semarang.
Bahkan sejak lima bulan yang lalu sudah dilakukan pemasangan bendera itu.
Namun baru-baru ini, kata Joko, pemasangan bendera dilakukan kembali oleh tim dari Suparjiyanto di RT tempat rumah Joko Santoso berada.
Bukan lagi di pasang di wilayah RW melainkan di tingkat RT.