TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putra sulung Presiden Jokowi sekaligus Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menegur Islah Bahrawi.
Islah, yang dikenal sebagai pegiat media sosial sekaligus pendukung Bacapres Ganjar Pranowo sebelumnya mengunggah foto putra Menhan Prabowo Subianto, yaitu Didit Hediprasetyo.
Teguran itu disampaikan Gibran dengan cara me-reply unggahan Islah Bahrawi di Platform media sosial X atau Twitter.
"Jangan gitu cara mainnya. Mas Didit ini orangnya baik dan berprestasi," kata Gibran melalui akun X @gibran_tweet dikutip Republika.co.id di Jakarta, Selasa (12/9/2023).
Menurut Gibran, Didit merupakan orang yang berprestasi. Sebagaimana diketahui, Didit selama ini dikenal sebagai desainer atau menekuni bidang desain.
Keramaian ini bermula ketika ada akun yang mengunggah poster Prabowo bersama Gibran di sebuah jalan raya.
Islah Bahrawi kemudian ikut menanggapi poster tersebut.
Dia mempertanyakan mengapa Prabowo berfoto bersama Gibran, bukan anaknya sendiri. Selama ini, Gibran kerap disebut-sebut sebagai salah satu calon wakil presiden (cawapres) potensial jika gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK) dikabulkan.
"Kenapa bukan anaknya sendiri yang dipamerin?" ucap Islah.
Unggahan itu memantik banyak reaksi, termasuk dari Gibran Putra Jokowi hingga pengamat politik.
Pengamat politik yang juga Direktur Esksekuti Centre for Indonesian Strategis Actions (CISA) Hery Mendrofa, misalnya, mengaku heran, ketika pendaftaran Capres-Cawapres belum dimulai, namun kecenderungan negative campaingn begitu masif.
"Kurang elok juga jika perbedaan pilihan politik merusak akal sehat kita termasuk statementnya Islah, saya rasa perlu dikoreksi juga agar tidak offiside statementnya Gus Islah ini," katanya kepada Tribunnews.com, Selasa (12/9/2023).
"Pada dasarnya siapa pun itu mau bagaimana pun bentuk campaignnya selama itu tidak melanggar aturan penyelenggaraan, sah sah saja Prabowo dan Gibran dalam satu frame yang sama, kenapa lantas ini jadi perdebatan. Lantas kenapa pula dia menyeret-nyeret putra Pak Prabowo," kata Herry.
"Saya kira bahwa semuanya saat ini mesti menjaga marwah demokrasi apalagi jika Gus Islah ini kan sering diasosiasikan sebagai tokoh NU yang idealnya membawa pesan-pesan damai, moralitas dan tentunya kejernihan pemikiran serta sikap politiknya"