TRIBUNNEWS.COM - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI, Budi Arie Setiadi merespons kasus produksi video porno yang terbongkar di kawasan Jakarta Selatan (Jaksel).
Pihaknya menegaskan akan mengecek pemblokiran tiga situs film porno itu.
Adapun menurutnya pemblokiran sudah seharusnya dilakukan karena menurutnya pornografi dapat merusak mentalĀ masyarakat.
"Pasti kita blokir, karena pornografi merusak masyarakat," kata Budi Arie setelah rapat kerja dengan Komisi I DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (12/9/2023) dikutip dari Kompas Tv.
Baca juga: WNI di Singapura Dihukum 8 Bulan Penjara karena Rekam Video Porno dengan 76 Wanita
Saat ini, lanjut Budi Arie, ketiga situs itu statusnya sedang diverifikasi.
Ia mengatakan akan mengecek kelanjutan pemblokiran itu kepada tim dari Kemenkominfo.
"Ini kan situsnya lagi diverifikasi, nanti kita cek. Saya kan raker (rapat kerja) ini pasti dicek apa sudah diblokir."
"Saya terus terang saja saya baru dengar, saya belum lihat videonya kalau sudah lihat, baru saya yakin itu pornografi," jelas Budi Arie.
Dijelaskan Budi Arie, pihak Kemenkominfo akan bergerak dalam melakukan proses pemblokiran situs.
Sementara, pemeriksaan dan pemberian sanksi tetap akan ditangi oleh aparat penagk hukum.
"Ya pasti dong (diproses), itu kan ranahnya penegak hukum bukan ranahnya kita."
"Kita kan cuma urusan platform dan situs-situs. Kita mendukung polisi atau aparat penegak hukum untuk melakukan eksekusi," tegas Budi Arie.
Baca juga: Viral Video Porno Kebaya Hijau di Medsos, Bareskrim Polri akan Selidiki
Sebelumnya, sebuah rumah yang diduga menjadi tempat produksi film porno yang beroperasi di Jakarta Selatan, digerebek polisi pada 17 Juli 2023 lalu.
Mengutip WartaKotaLive.com, dari penggrebekan ini, Polisi mengamankan lima orang yang terdiri dari pemeran hingga produser.