Laporan Wartawan Tribunnews.com. Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Danpuspom TNI Marsda Agung Handoko mengatakan hingga saat ini pihaknya belum menemukan adanya pelanggaran prajurit TNI yang bertugas di Pulau Rempang Batam.
Agung mengatakan saat ini, prajurit TNI yang bertugas di sana masih melakukan tugasnya sesuai dengan prosedur.
Sesuai prosedur, kata Agung, prajurit TNI yang bertugas di sana berada di belakang Polisi.
"Rempang, yang jelas TNI tidak ada yang melakukan pelanggaran di sana. Kami tetap prosedur di belakang Polri," kata Agung di sela-sela acara Seminar Nasional TNI dalam rangka HUT Ke-78 TNI di Hotel Borobudur Jakarta pada Rabu (20/9/2023).
Agung mengatakan saat ini, prajurit TNI masih berada di sana.
Prajurit TNI yang ditugaskan di sana, kata Agung, diminta Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam) untuk melakukan pendampingan.
"Masih (ada prajurit TNI di Rempang), diminta dari BP Batam untuk pendampingan. Sampai selesai target dari pemerintah tanggal 28 September," kata Agung.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono sebelumnya mengatakan telah mengerahkan Satgas Polisi Militer TNI untuk mendampingi prajurit TNI yang bertugas di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.
Yudo mengatakan telah menyampaikan kepada Pangdam, Pangarmada, Danlantamal, dan Danrem di sana bahwa tugas prajurit TNI di Pulau Rempang adalah untuk melakukan perbantuan kepada Polri.
Ia juga mengatakan tidak ingin ada prajurit TNI yang melakukan provokasi ataupun memiliki lahan-lahan ilegal di Pulau Rempang tersebut.
"Sudah dari awal kita beri, sampaikan pada Pangdam maupun Pangarmada, Danlantamal, Danrem di sana bahwa TNI yang di sana sifatnya adalah perbantuan kepada Polri," kata Yudo di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Selasa (12/9/2023).
Baca juga: Sosok Amsakar Achmad, Wakil Wali Kota Batam yang Istrinya Diperiksa Soal Rempang, Ini Kekayaannya
"Kemarin kan sudah dilaksanakan, termasuk POM TNI juga kita turunkan jangan sampai ada prajurit TNI yang terlibat di sana. Terlibat mungkin, apa namanya, provokator, atau mungkin punya lahan-lahan yang tidak sah di sana. Kita beri imbauan. Dan kemarin sudah saya sampaikan Danpuspom juga sudah mengirimkan pasukan tim gabungan untuk Satgas POM TNI di sana," sambung Yudo.