News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kompas Gramedia Gelar Kelas Tumbuh Kembang Anak untuk Entaskan Stunting

Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kegiatan dongeng interaktif oleh Nia Arliani dan Dina Novita dari Komunitas Dongeng Kukuruyuk Gramedia. Kompas Gramedia turut berkontribusi dalam misi pemerintah untuk menurunkan angka prevalensi stunting.

TRIBUNNEWS.COM - Kompas Gramedia menggelar Kelas Tumbuh Kembang Anak di Kelurahan Kebon Melati, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Melalui program Entaskan Stunting di Kelurahan Kebon Melati, Kompas Gramedia turut berkontribusi dalam misi pemerintah untuk menurunkan angka prevalensi stunting.

Kelurahan Kebon Melati menjadi satu dari 10 lokasi fokus (Lokus) di Jakarta Pusat yang memiliki angka prevalensi stunting tertinggi.

Hal itu berdasarkan Surat Keputusan Walikota Jakarta Pusat Nomor e-0048 Tahun 2023.

Program ini pun disambut baik oleh Lurah Kelurahan Kebon Melati, Ikhsan Kamil.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Kompas Gramedia atas bantuannya dalam penanggulangan stunting."

"Saya berharap program ini bisa bermanfaat bagi warga di Kelurahan Kebon Melati dan Kompas Gramedia dapat diberikan kesuksesan serta keberkahan,” kata Ikhsan Kamil.

Baca juga: Cegah Stunting, BKKBN Galakkan Kampanye Makan Ikan

Program Entaskan Stunting oleh Kompas Gramedia akan berlangsung selama 3 bulan, yaitu bulan September hingga Desember 2023 dan menyasar 12 anak terdata stunting berdasarkan data posyandu dan Puskesmas Kecamatan Tanah Abang.

PMT dari Kompas Gramedia mulai berjalan sejak Jumat, 8 September 2023 dengan sistem pengiriman makanan setiap hari ke rumah-rumah anak.

Sedangkan Kelas Tumbuh Kembang Anak perdana dilaksanakan pada Kamis, 14 September 2023 di Aula Kelurahan Kebon Melati.

Kelas Tumbuh Kembang akan dilaksanakan sebanyak 2 kali dalam satu bulan setiap hari Kamis.

Harapannya, tumbuh kembang anak dapat semakin optimal, tidak hanya gizinya yang terpenuhi melalui PMT tetapi juga motorik, kognitif, dan sensorik anak dapat terstimulasi melalui aktivitas edukatif yang menyenangkan.

Orang tua juga mendapat bekal edukasi seputar pola asuh dan kesehatan agar kebutuhan emosional anak untuk tumbuh kembang semakin tercukupi.

“Kelas Tumbuh Kembang Anak ini rasanya sangat dibutuhkan untuk memberi inspirasi dan pengetahuan para ibu saat mengasuh anak sehari-hari."

"Kami berharap kegiatan ini dapat membantu ibu lebih berkembang dan lebih memahami bagaimana memberikan perhatian dan kasih sayang agar tumbuh kembang anak lebih maksimal."

"Dan tentu saja, kelasnya pun disesuaikan dengan anak-anak agar lebih menyenangkan dan menambah kecerdasan juga menstimulasi motoriknya,” ujar Community Relation & CSR Kompas Gramedia, Murtanih.

Kelas Tumbuh Kembang Anak perdana diisi dengan kegiatan mendongeng dan mewarnai bersama anak-anak yang dibawakan oleh Dina Novita dari Komunitas Dongeng Kukuruyuk Gramedia.

Menurutnya, Kelas Tumbuh Kembang Anak tidak hanya bermanfaat untuk anak-anak tapi juga untuk orang tua.

Mendongeng mengenai makanan sehat, misalnya wortel, diharapkan dapat memotivasi anak dan orangtua untuk selalu makan sehat.

“Pasukan wortel! Siap! Wortel enak! Wortel sehat!” begitu ajakan penuh semangat Dina kepada anak-anak untuk gemar makan wortel melalui dongeng interaktif.

Masyarakat sangat berterima kasih kepada Kompas Gramedia dengan adanya program ini.

Mereka jadi bisa memberikan gizi yang cukup untuk anak setiap hari, sekaligus mendapat bekal ilmu untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak.

“Kelas Tumbuh Kembang Anak ini sangat bagus dan cocok untuk menstimulasi tumbuh kembang para balita yang hadir."

"Terima kasih kepada Kompas Gramedia yang telah menjalankan program ini,” tutur Kader PKK Kelurahan Kebon Melati, Zaidar Yulianti.

Program Entaskan Stunting oleh Kompas Gramedia diharapkan dapat menjadi perpanjangan tangan pemerintah untuk menjangkau masyarakat sekaligus mengajak berbagai pihak untuk berkolaborasi mengentaskan stunting.

Pemerintah Indonesia saat ini sedang menjalankan misi untuk menurunkan angka prevalensi stunting capai 14 persen pada 2024.

Pada 2022, angka prevalensi nasional berada pada 21,6 persen.

Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah untuk mencapai misi tersebut, seperti membuat program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada anak-anak bayi di bawah lima tahun (Balita).

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini