TRIBUNNEWS.COM - Saksi mata dari peristiwa G30S/PKI yang masih hidup bernama Joseph Blasius Bapa mengungkapkan bahwa isu para jenderal Angkatan Darat (AD) akan melakukan kudeta terhadap Presiden Soekarno adalah omong kosong.
Hal ini disampaikannya dalam wawancara eksklusif dengan Tribunnews.com yang disiarkan di YouTube, Sabtu (30/9/2023).
Awalnya, Blasius Bapa mengungkapkan bahwa AD adalah musuh dari PKI.
Hal ini, sambungnya, telah diketahui sejak 2-3 tahun sebelum peristiwa G30S/PKI terjadi.
Alhasil, Blasius Bapa mengatakan bahwa Kepala Biro Khusus PKI pun membentuk komando untuk merebut kekuasaan dari AD.
Baca juga: Perbedaan Hari Kesaktian Pancasila dan Hari Lahir Pancasila, Sejarahnya Termasuk Peristiwa G30S
Pembentukan komando lantaran PKI menuding bahwa AD akan mengkudeta Presiden Soekarno.
“Melalui Kepala Biro Khusus PKI digaraplah tentara untuk menjadi komandan dalam rangka merebut kekuasaan dari Angkatan Darat. Isu mereka itu adalah Angkatan Darat mau melakukan kudeta terhadap Bung Karno,” katanya.
Namun, Blasius Bapa menganggap bahwa tudingan PKI itu adalah omong kosong.
Dia menegaskan bahwa Jenderal TNI (Anumerta) Ahmad Yani adalah orang kepercayaan Soekarno saat itu.
Sehingga, sambungnya, Ahmad Yani tidak mungkin bakal melakukan kudeta terhadap Bung Karno.
Ditambah, pada saat peristiwa G30S/PKI terjadi, Ahmad Yani berada di rumahnya.
“Itu (kudeta) omong kosong. Yani itu orang kepercayaan dan kesayangan Bung Karno.”
“Kalau mereka mau kudeta sebagai orang Angkatan Darat, masa (Ahmad Yani) tidur di rumahnya, enak-enak dan bukannya sembunyi dimana. Itu suatu bukti,” tegas Blasius Bapa.
Gerak-Gerik PKI Lakukan Gerakan Sudah Terendus 2 Minggu sebelum G30S/PKI Meletus